Sejumlah ilmuwan dari British Antartic Suryev menemukan metode ini secara tidak sengaja ketika melihat beberapa gambar dari satelit luar angkasa. Salah seorang ilmuwan pemetaan, Peter Fretwell di Washington, Amerika Serikat, belum lama ini, mengaku melihat bercak-bercak merah kecokelatan di atas es yang belakangan diketahui tempat tersebut pernah ditinggali satu kelompok penguin kaisar. Fretwell kemudian menyimpulkan bercak tersebut adalah kotoran penguin kaisar dan melanjutkan mencari gambar serupa di beberapa titik.
Peneliti penguin bernama William Fraser mengatakan metode satelit ini berguna. Maklum, penguin kaisar hanya bisa terlihat pada musim dingin. Di musim dingin, keberadaan penguin kaisar tak dapat dilacak dengan menggunakan metode konvensional.
Walaupun sampai sekarang lautan es di Antartika belum mencair, para ilmuwan memperkirakan lautan tersebut akan menyusut sepertiga bagian di akhir abad ini. Hal ini sangat mengancam jumlah populasi penguin, terutama penguin kaisar yang diduga hampir punah.
Dari beberapa data satelit, para ilmuwan menemukan sepuluh koloni penguin baru. Terdapat pula enam koloni yang pindah dari tempat sebelumnya, dan enam koloni lain yang sepertinya benar-benar menghilang. Berdasarkan tulisan ilmiah Fretwell berjudul Penguins From Space dari jurnal Global Ecology and Biogeography, sampai sejauh ini telah ditemukan 38 koloni penguin di Antartika.