Selain membicarakan tentang propaganda dari AS-Eropa, Behrooz juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menata masa depan dunia. ”Kita harus bisa bicara dan sama-sama berusaha meraih perdamaian dunia dan menghapus diskriminasi, terorisme, dan peperangan hingga ke akarnya,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan berbagai persoalan di dunia, harus ada proses dialog dan sama-sama bicara secara jujur dan terbuka agar bisa ditemukan cara untuk bekerja sama. Jika kerja sama ini terjalin, Iran berharap berbagai persoalan di dunia yang makin parah, seperti perubahan iklim, pemanasan global, kekurangan pangan, dan masalah kesehatan, dapat ditangani. ”Iran tidak pernah didengar. Berilah kesempatan kepada kami,” kata Behrooz.
Debat langsung
Dalam kunjungannya ini, Behrooz juga menyinggung demokrasi di Iran yang dari hari ke hari makin berkembang. Salah satu contohnya adalah debat kandidat presiden yang ditayangkan langsung oleh televisi. Debat kandidat presiden seperti ini baru pertama kali terjadi di Iran.
Kantor berita FARS melaporkan, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei mengingatkan setiap kandidat presiden untuk tidak saling memfitnah ketika berkampanye hanya demi dukungan rakyat.
Mehrnews.com melaporkan, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan lawan politiknya, yaitu mantan PM Iran Mir-Hossein Mousavi, terlibat debat sengit pada Rabu malam. Mousavi menuding Ahmadinejad mendorong kebijakan ”labil dan ekstrem”. Ahmadinejad balik menyerang dengan menuding Mousavi terlibat korupsi.