Apple biasa mengumumkan hal penting saat Worldwide Developers Conference. Tapi pada konferensi yang rencananya digelar Senin (7/6) ini, tim Apple tidak dipimpin langsung Steve Jobs yang masih menjalani perawatan medis. Tugas itu diserahkan pada wakil presiden senior dan kepala marketing Phil Schiller.
Analis menyebutkan Apple akan memotong harga iPhone US$ 50 hingga US$ 100. Pemotongan itu kemungkinan besar akan diumumkan Worldwide Developers Conference. “Pemotongan yang dilakukan sebesar US$ 50 atau US$ 100,” kata analis Morgan Stanley Kathryn Huberty.
Berdasarkan survei perusahaan itu pada konsumen Apple, Huberty mengatakan pemotongan US$ 50 akan meningkatkan permintaan iPhone hingga 50%. Sedangkan pemotongan US$ 100 bisa meningkatkan permintaan hingga 100%.
Laporan Gartner menyebutkan, Apple saat ini menguasai sekitar 11% pasar smartphone global. Sementara Nokia masih dipuncak dengan 41% dan BlackBerry Research in Motion sebesar 20%. Sementara produsen smartphone pertama yang kini meredup, Palm akan kembali menggebrak pasar dengan produk baru bernama Pre.
Apple belum memberikan penjelasan dan menolak memberikan komentar mengenai kabar itu. Namuan ponsel baru itu diperkirakan akan mulai diproduksi pada Juli menggunakan sistem operasi generasi ketiga yang sudah diperkenalkan Apple beberapa waktu lalu.
Rumor iPhone entry-level sudah muncul sejak 2007. Saat itu desain iPhone Nano mulai muncul. Analis saat itu menyebut, Apple akan mendapat keuntungan besar karena iPhone lebih murah yang keluar saat musim liburan akan sangat populer.
Tanda-tanda akan munculnya generasi baru iPhone muncul sejak Apple sudah siap merilis update software iPhone 3.0 pada Maret lalu. Apple sudah mengkonfirmasikan sistem operasi baru itu akan mendukung lebih dari 100 fitur baru, termasuk kemampuan cut dan paste. Juga memiliki kemampuan multimedia messaging (MMS), built-in voice recording, serta fungsi calendar yang sudah diperluas.
Collins Stewart analis di Ashok Kumar mengatakan iPhone baru kemungkinan akan muncul pada triwulan ketiga. Ia menyebut Apple bisa menjadi dominan di pasar smartphone di masa mendatang karena memiliki aplikasi dalam jumlah paling besar.
Banyak developer yang membuat aplikasi untuk iPhone Apple dan mendapatkan keuntungan besar. Di lain pihak pengguna iPhone juga diuntungkan dengan beragam aplikasi. Tapi Apple juga menghadapi tantangan dari Google Android yang jumlah aplikasinya makin bertambah besar.