Bongo termasuk presiden yang menjabat paling lama. Dia sudah memimpin negara bekas jajahan Prancis itu sejak 1967.
Sumber media Prancis menjelaskan, Bongo meninggal karena serangan kanker dan menjalani perawatan di sebuah klinik di Barcelona. Demikian diberitakan Telegraph.co.uk, Senin (8/6/2009).
Surat kabar Prancis Le Point pertama kali melaporkan meninggalnya Bongo. Namun pemerintah Gabon maupun Kementerian Luar Negeri Prancis belum mengonfirmasi kebenaran berita itu.
Sejak muncul informasi meninggalnya presiden berusia 73 tahun itu, toko-toko dan bar di Librevilee ditutup. Informasi juga disiarkan melalui stasiun televisi dan radio.
"Kami menutup restoran sejak pemberitaan itu," kata seorang pekerja yang menolak disebutkan namanya. "Orang-orang sangat takut," tambahnya.
Perdana Menteri Gabon Jean Eyeghe Ndong sempat syok dengan pemberitaan media itu. Namun dia tidak bisa memberikan komentar.
Bongo naik menjadi orang nomor satu di negara berpenduduk 1,5 juta jiwa itu atas dukungan dari Prancis.
"Dia merupakan sosok yang baik. Seorang yang memiliki pengaruh," kata Herve Morin, Menteri Pertahanan Prancis setelah mengetahui Bongo meninggal.
Namun beberapa kalangan menganggap Bongo sebagai pemimpin korup. Pada Februari lalu, pengadilan Prancis memerintahkan pembekuan rekeningnya di bank.
Pada Jumat lalu, Bongo mengumumkan istirahat sejenak dari aktivitasnya. Istrinya, Edith Lucie meninggal pada Maret lalu. Lucie merupakan anak dari Presiden Kongo Nguesso. Lucie meninggal di Maroko karena sakit.