Program tersebut, merupakan bagian dari dukungan pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula. "Untuk itu, direncanakan penambahan produksi gula sebesar 0,6 ton pada tahun 2009 dari kapasitas produksi nasional 2,3 ton, menjadi 2,9 ton," ujar Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Ansari Bukhari, dalam launching Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Pabrik Gula, di Gedung Depperin (8/6).
Peningkatan penambahan kapasitas produksi gula sebesar 0,6 ton dilakukan melalui revitalisasi pabrik gula yang potensial dan sebagian besar di bawah manajemen PTPN dan PT. RNI. "Peserta yang akan mengikuti program restrukturisasi tahun anggaran 2009 adalah PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XIV, PT. RNI I, PT. RNI II, serta PT. Madu Baru," sebutnya.
Selain itu, melalui peraturan menteri Perindustrian Nomor: 91/M-IND/PER/ 2008 dan Nomor: 31/M-IND/PER/ 3/2009 tentang program restrukturisasi mesin/peralatan Pabrik Gula, Depperin menyediakan bantuan keringanan pembiayaan pembelian mesin/peralatan pabrik gula sebesar 10 persen atas pembelian mesin/peralatan gula buatan industri dalam negeri.
"Pemberian keringanan pembiayaan atas pembelian mesin/peralatan pabrik gula buatan dalam negeri, juga merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri," katanya.