cuplik.com - SURABAYA, PDI-P Kota Surabaya bakal mempertemukan dua mantan presiden yakni Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri di Surabaya pada 8 Maret, guna menyosialisasikan dukungan PKB ke PDI-P pada masyarakat. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Surabaya, Saleh Ismail Mukadar, mengemukakan hal itu di Surabaya, Minggu, pada sosialisasi koalisi PDI-P dan PKB pro Gus Dur yang dihadiri ratusan kader dari kedua parpol.
Pertemuan turut dihadiri putri Gus Dur, Yenny Wahid, dan sejumlah tokoh PDI-P dan PKB Jatim di antaranya Ketua DPW PKB Jatim pro Gus Dur, Hasan Aminudin (Bupati Probolinggo), dan Wakil Ketua DPD PDI-P Jatim, Djarot Saiful Hidayat (Wali Kota Blitar) bersama sejumlah caleg PDI-P.
"Gus Dur masih memiliki banyak pengikut di basis dan diharapkan pada pelaksanaan pemilihan legislatif nanti dapat mendulang suara secara signifikan," ujar Saleh. Ia mengatakan, pertemuan Gus Dur dan Megawati bertujuan untuk menguatkan koalisi yang telah dibangun antara PKB pro Gus Dur-PDI-P Kota Surabaya.
Saleh mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan PDI-P, jumlah suara yang disumbangkan PKB pro-Gus Dur memang tidak akan sebanyak 2004 lalu. "Pada saat itu PKB mampu meraih 11 kursi di DPRD Kota Surabaya. Diperkirakan pada Pemilu 2009 ini PKB akan menyumbangkan tujuh hingga delapan kursi," katanya.
Dia mengatakan, penurunan suara PKB disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya hadirnya pecahan PKB yakni PKNU, tetapi suara PKB tetap signifikan bagi PDI-P. Saleh mengatakan, tolok ukur keberhasilan koalisi yang dibangun dapat terlihat dari perolehan suara yang diraih.
"Kalau perolehan suara PDI-P mampu mendulang lebih dari 20 kursi di DPRD Kota Surabaya, maka dapat dikatakan koalisi yang dibangun dengan PKB pro-Gus Dur berhasil," kata Ketua Komisi E DPRD Jatim itu. Sebaliknya, jika perolehan suara yang diraih PDI-P kurang dari 20 kursi, ujar Saleh, maka koalisi yang dibangun kedua parpol mengalami kegagalan.
Pada kesempatan tersebut Yenny Wahid mengatakan, koalisi yang dibangun bertujuan untuk menyalurkan aspirasi politik konstituen PKB.
"Pada Pemilu 2009 mereka akan menggunakan jalur lain karena PKB sebagai kendaraan politik saat ini telah digunakan oleh orang lain. Ini koalisi taktis strategis lokal, untuk nasional masih belum," ujarnya.
Dia mengatakan, koalisi tersebut tidak hanya dilakukan dengan PDI-P Kota Surabaya saja karena juga dilakukan dengan sejumlah partai lain, seperti Gerindra dan PAN, yang telah dilakukan di Solo, Bandung, Ciamis, dan Tasikmalaya.