Cuplik.Com - Tidak zamannya lagi menjadikan perang sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. Ke depan, tidak ada yang lebih penting selain penghapusan perang. Masalah bisa diselesaikan dengan jalan damai.
Demikian antara lain inti pemikiran Yang Amat Bahagia Dr Mahathir bin Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia, yang pernah berkuasa selama 22 tahun, pada pidato penganugerahan gelar doktor kehormatan bidang kemanusiaan, Senin (8/6) di Universitas Teknologi Kreatif Limkokwing, Cyberjaya, Selangor, Malaysia.
Universitas Teknologi Kreatif Limkokwing menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Mahathir karena dia dinilai berupaya keras memerangi kejahatan perang dan menggalakkan perdamaian dunia.
”Yang Amat Bahagia Dr Mahathir bin Mohamad tidak pernah berhenti mencegah pembuatan nuklir dan terus-menerus melakukan lawatan dunia untuk mempromosikan perdamaian. Beliau terus-menerus menyelenggarakan kegiatan menggelorakan perdamaian dan mendesak agar dibuat undang-undang kejahatan perang,” kata presiden dan penggagas Universitas Teknologi Kreatif Limkokwing, Prof (Emeritus) Lim Kok Wing.
Setidaknya ada tujuh alasan lain dikemukakan Lim Kok Wing, mengapa gelar doktor kehormatan layak diberikan kepada Mahathir.
Gelar yang sama sebelumnya diberikan kepada mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Juni 2008, dan mantan Presiden Botswana Festus G Moage, Februari 2008. Perdana menteri Malaysia sekarang, Datuk Seri Najib Tun Razak, saat menjabat Wakil PM dianugerahi doktor kehormatan bidang transformasi sosial, April 2008.
Senjata nuklir
Mahathir menjelaskan, kemajuan teknologi perang yang dikembangkan sejumlah negara membuat kita tidak nyaman dan telah menyebabkan bulu kuduk merinding.
”Amerika memiliki 10.000 peluru kendali nuklir, yang pasti cukup untuk menyapu seluruh ras manusia dan membuat planet ini sama sekali tak bisa dihuni. Korea Utara dan Iran sedang mengembangkan senjata nuklir dan sangat mengkhawatirkan jika uji coba senjata nuklir mereka berhasil,” paparnya.
Sekarang Amerika, lanjut Mahathir, sedang mengembangkan senjata nuklir dengan presisi tinggi, yang akan membunuh orang yang dipilih. Kemudian ada bom nuklir khusus yang dirancang untuk menembus bumi dengan kedalaman tertentu sehingga orang yang bersembunyi, walaupun di dalam bungker yang dalam, tak akan selamat.
Kemampuan pemusnahan ras manusia adalah kenyataan dan telah ada di genggaman beberapa negara. ”Ini masa depan yang menakutkan bagi manusia di dunia,” kata Mahathir, yang kini berusia 84 tahun dan masih tegar serta rajin menulis di blog.
Mahathir berharap cara perang untuk menyelesaikan konflik agar dihentikan karena peperangan menyebabkan negara-negara miskin yang merasa terancam memperuntukkan sebagian besar pendapatan negaranya untuk membeli senjata.
”Padahal, kalau dana itu digunakan untuk memberantas kemiskinan, betapa sangat berartinya. Mari ciptakan perdamaian,” tambahnya.