"Kegiatan bertaraf internasional tersebut merupakan kelanjutan dari program Hari Yoga yang diintensifkan pelaksanaannya dalam dua tahun terakhir," kata Ketua "Bali-India Foundation" Dr Somvir di Denpasar, Senin (16/2).
Ia mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema "Yoga untuk kedamaian dan kesehatan" yang seluruh kegiatannya berlangsung di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, di kawasan Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Para guru yoga mancanegara selama kegiatan berlangsung memberikan kursus yoga yang bermanfaat bagi kesehatan. Pelatihan yoga yang dibina langsung para guru yoga mancanegara itu terbuka untuk warga lintas agama.
Somvir mengatakan, mereka yang mengikuti kegiatan yoga mampu memelihara kondisi kesehatannya dengan baik serta menyembuhkan berbagai penyakit yang dideritanya. "Selama kegiatan yoga festival para guru yoga dari penjuru dunia itu dengan senang hati membina dan melatih masyarakat yang berminat untuk mengikuti yoga," ujarnya.
Akhir 2008 silam, Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia (MFKM) menyatakan yoga haram jika dilakukan secara sistematik, yakni terdiri dari gerakan fisik, membaca mantera (doa-doa) Hindu, dan meditasi yang menyatukan diri manusia dengan Tuhan.
Keputusan ini menimbulkan pro kontra di masyarakat, karena sebagian menganggap yoga merupakan olahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.