Selain pemakaian alat kontrasepsi seperti pil, kondom, atau spiral, umumnya ada kepercayaan banyak pasangan yang menghindari kehamilan lewat variasi posisi seks. Misalnya, melakukan ejakulasi di luar Mrs V, ML sambil berdiri, atau ML di dalam air.
Hingga kini belum ada kepastian atau kebenaran dari berbagai mitos tersebut. Pertanggungjawaban dari kebenaran mitos itu masih diragukan.
Seperti pendapat dr Drew, pakar seksolog, yang dikutip dari situs askmen.com, ada beberapa mitos yang salah mengenai posisi seks yang diyakini dapat menghindari kehamilan. Berikut ulasan pernyataannya.
1. Mitos ejakulasi di luar vagina tidak bisa menyebabkan kehamilan.
Jangan mengira mengeluarkan sperma di luar Mrs V membuat wanita bebas dari kehamilan. Karena sebelum pria mencapai tahap ejakulasi, Mr Dick sudah mengeluarkan cairan-cairan pelumas. Nah, cairan ini diyakini para peneliti mengandung benih lebih dari cukup untuk membuahi wanita.
2. Posisi seks berdiri tidak bisa menyebabkan kehamilan.
Lagi-lagi ini mitos yang sangat tidak benar. Hukum gravitasi yang sudah berlaku tak terbukti mampu menahan sperma yang melesat lewat saluran telur. Jadi melakukan ML dengan posisi berdiri tetap memiliki risiko kehamilan yang hampir sama dengan posisi lainnya.
3. Bercinta dalam air tidak bisa menyebabkan kehamilan.
Ada anggapan jika menyentuh air, sperma akan mati. Ini jelas tidak benar, karena banyak makhluk hidup lain di dalam air yang juga bisa hamil. Di dalam air, seperti dalam bath tub air hangat, masa hidup sperma bisa lebih lama. Di dalam saluran telur wanita saja, sperma kuat berenang selama sekitar 72 jam.
Banyak variabel yang menentukan masa hidup sperma dalam air, karena itu jangan berspekulasi. Selain risiko hamil, ML dalam air, terutama kolam umum, juga mengundang penyakit. Alat kelamin yang tidak terlindungi dengan baik bisa dengan mudah menjadi sarang kuman-kuman penyakit menular seksual.
4. Minum air dingin setelah bercinta bisa mengurangi risiko kehamilan.
Beberapa wanita percaya, kondisi tubuh yang dingin setelah minum air es bisa membuat sperma mati. Sebenarnya, menurut dr Drew, hal tersebut mungkin saja. Tapi itu berarti sebelum, ketika, dan sesudah ML wanita tersebut tak boleh berhenti minum air es. Tentu saja hal tersebut cukup merepotkan. Lagipula pastinya sulit menjaga kondisi tubuh tetap dingin ketika sedang berhubungan seksual yang menggebu.