Cuplik.Com - SURABAYA: PT Pertamina (Persero) optimistis mempertahankan pangsa pasarnya di penyaluran bahan bakar minyak (BBM) industri dan perkapalan. Sehingga, sampai akhir tahun dari sektor perkapalan dapat menjaga pangsa pasar di posisi 80 persen.
"Persaingan di pasar BBM untuk industri dan kapal sangat ketat, karenanya kami terus berbenah. Selain itu, kami harus lebih baik dalam melakukan penetrasi pasar serta meningkatkan kinerja," kata Wakil Presiden Pemasaran BBM Industri dan Marine PT Pertamina, Hariyoto Saleh, setelah peluncuran Pertamina "Way Bunker", di Surabaya, Jumat (12/6).
Menurut dia, pembenahan yang dilakukan antara lain dengan penyeragaman prosedur atau standar pelayanan untuk "bunker" atau pengisian BBM untuk kapal yang disebut Pertamina "Way Bunker". "Standar ini serupa dengan standardisasi ’Pasti Pas’ yang diterapkan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di darat," ujarnya.
Ia menjelaskan, penerapan "bunker" ini berlaku bagi setiap "Mobile Bunker Agent/MBA" atau agen BBM kapal yaitu berupa pelatihan "Bunker Crew", "Cargo Officer" hingga "Fire Fighting". "Hal itu seperti salam, senyum, dan sapa di SPBU Pasti Pas," katanya.
Kini, pihaknya memiliki 77 MBA yang tersebar di seluruh Indonesia. Di region III yang meliputi Jawa Timur dan Bali tersedia delapan MBA, sedangkan untuk "pilot project" sekarang sudah ada empat MBA yang menerapkan "bunker" ini.
Mengenai penjualan, tambah dia, secara nasional Pertamina memasok sekitar 2 juta kilo liter (KL) solar per tahun untuk kapal. Sementara itu, Jatim ditargetkan menyumbang sekitar 3.500 KL solar per bulan. "Dengan standar ini, kami berharap penjualan bisa naik 15-20 persen sehingga pangsa pasar sebesar 80 persen tidak tergerus pesaing," katanya.
Di tempat yang sama, Deputi Direktur Suplai dan Distribusi Pertamina, Gusrizal, mengatakan, peluncuran tersebut di Jatim adalah yang kedua setelah dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu. "Upaya ini, agar kami bisa menjadi operator kelas dunia di bidang suplai minyak di kapal," katanya.
Format baku ini, lanjut dia, untuk memberikan layanan yang optimal di bisnis ini. "Kami tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga memacu kualitas. Terutama, untuk sumber daya manusianya," katanya.