"Pembicaraan belum terjadi. Tapi, apa yang kita duga pasti upaya meningkatkan hubungan bilateral, kemudian perkembangan di kawasan khususnya ASEAN dan Asia Timur. Juga persoalan-persoalan internasional, seperti perkembangan Afganistan, Iran, dan Timur Tengah," kata Hassan kepada wartawan.
Kunjungan Hillary pada 18-19 Februari mendatang, menurut Hasan, untuk mendengar pandangan kawasan dalam rangka membangun hubungan yang lebih baik antara kawasan Asia Timur dan Amerika Serikat. Mengenai apakah Indonesia akan dilibatkan dalam perdamaian Timur Tengah, dikatakan Hassan, belum diketahui. Sebab, penyelesaian Timur Tengah sudah memiliki struktur sendiri serta para pelakunya.
"Kita belum tahu. Kita tahu pada masa lalu perdamaian di Timur Tengah sudah ada strukturnya sendiri, para pelaku dan prosesnya. Kita pasti akan mendukung. Dalam konteks kebijakan Presiden Obama yang sejak awal ingin melibatkan diri dalam proses (perdamaian), kita sambut baik. Kita juga belum tahu bab baru apa yang akan didorong Amerika Serikat," ujar Hassan.