Pemanis buatan sebenarnya diperuntukkan penderita diabetes dan orang yang membutuhkan diet rendah kalori. Dari segi kesehatan, sakarin, siklamat, dan aspartam saat dicobakan pada binatang percobaan, ternyata menimbulkan kanker. Sebagai contoh, pada tikus kandungan sakarin dan siklamat akan menimbulkan kanker setelah sekitar 86 minggu. Sementara itu, aspartam dapat menyebabkan bladder cancer (kanker kandung kemih).
Bahaya yang terkandung dalam jajanan anak terkadang bersifat "kasatmata", karena ada juga oknum produsen yang secara sengaja tidak mencantumkan zat-zat yang dapat mengancam kesehatan anak tersebut. Misalnya pemanis buatan seperti siklamat, sakarin, dan aspartam bisa terkandung dalam produk jajanan anak apa saja, baik itu minuman serbuk, permen, sirup, minuman kaleng, maupun minuman dalam kotak.
Oleh sebab itu, orangtua harus berperan aktif dan benar-benar memberi tahu, serta membuat anak-anak terampil membaca dan menilai label. Anak-anak yang sudah dibiasakan, umumnya akan bertanya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi makanan atau jajanan yang asing baginya. Kalau si anak bertanya: "Pak/Bu, jajan ini boleh enggak?", orangtua bisa balik bertanya sekaligus mengetes: "Itu isinya apa?".
Dengan begitu, si anak akan mencari tahu di labelnya, dan orangtua harus memberikan penjelasan jika ada yang tidak dipahami si anak.