Direktur Utama PD BPR BKK Margadana, Kota Tegal, Suyamta, Rabu (17/6) mengatakan, permintaan kredit memasuki tahun ajaran baru tahun ini meningkat hingga mencapai hampir dua kali lipat bila dibandingkan bulan-bulan lainnya. Biasanya, rata-rata permintaan kredit dari nasabah sekitar Rp 400 hingga Rp 500 juta per bulan. Namun dalam 2,5 bulan terakhir, permintaan kredit mencapai lebih dari Rp 2 miliar.
"Jumlah nasabah mencapai 240 orang, setiap hari kami bisa melayani lima hingga tujuh orang," ujarnya.
Menurut Suyamta, tingginya permintaan kredit juga dipengaruhi adanya program gebyar kredit murah khusus pendidikan yang ia luncurkan sejak awal April. Melalui program tersebut, masyarakat yang membutuhkan biaya pendidikan bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp 15 juta per orang, dengan bunga sekitar 11 persen per tahun.
Nilai bunga tersebut lebih rendah bila dibandingkan nilai bunga kredit umum, yang mencapai 16 persen per tahun. "Rata-rata besarnya pinjaman dana pendidikan Rp 5 juta per orang," katanya.
LDR naik
Saat ini, program gebyar kredit murah khusus pendidikan sudah ditutup. Meskipun demikian, jumlah nasabah yang datang untuk mendapatkan pinjaman masih banyak. Bahkan dalam satu bulan terakhir, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan deposit ratio (LDR) mencapai 87 persen.
Padahal sebelumnya, LDR di bank tersebut hanya sekitar 57 persen. "Kalau yang datang sekarang, kami arahkan ke kredit umum," tuturnya.
Suyamta mengatakan, permintaan kredit memang selalu meningkat setiap tahun ajaran baru. Meskipun demikian, peningkatan yang terjadi tahun ini jauh lebih besar bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya sekitar 50 persen.
Di kantor Pegadaian Cabang Tegal, kenaikan permintaan kredit gadai mulai terasa sejak Senin pekan ini. Kepala Kantor Pegadaian Cabang Tegal, Andy Sutopo mengatakan, sejak dua hari lalu, permintaan kredit gadai mencapai Rp 170 juta hingga Rp 180 juta per hari. Padahal pada hari-hari biasa, permintaan kredit gadai hanya sekitar Rp 100 juta hingga Rp 110 juta per hari. Barang yang digadaikan, sekitar 90 persen merupakan emas.
Menurut Andy, kenaikan tersebut diduga karena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap biaya pendidikan anak. Diperkirakan, permintaan kredit gadai masih akan meningkat hingga bulan Juli mendatang.