Album ini sendiri merupakan proyek besar Dwiki di mana sekitar 100 musisi dunia berpartisipasi di dalamnya. Sebut saja Dewa Budjana, Kamal Musallam dari Dubai, Steve Thornton, pemain perkusi dari Malaysia, dan Rich Breen, sound engineer dari Amerika. Mereka sendiri bertemu di gelaran Java Jazz Festival.
"Awal ketemu para musisi tahun 2007. Kami dari latar belakang yang beda, namun kita punya visi dan misi yang sama," terang Dwiki yang albumnya melalui proses rekaman di berbagai kota di dunia ini.
"Untuk menyatukan musik kami nggak harus bertemu, saya menggunakan internet," lanjut Dwiki. "Jadi musisi-musisi yang bergabung itu mengerjakan di rumah masing-masing, baru dikirim ke saya lewat internet dan saya satukan."
Dwiki mengaku jika konsep album ini memang beda, namun itulah tuangan inspirasi karyanya yang diakuinya sebagai perjalanan perkawinan multikultur. "Ini juga bisa disebut dokumentasi interaksi musikalitas saya dengan musisi dari berbagai negara maupun dengan para musisi setanah air," katanya.
"Pokoknya sederhananya, album WORLD PEACE ORCHESTRA adalah album yang mendunia dan tentunya menjadi kontribusi Indonesia untuk musik dunia," pungkasnya