Sebelumnya, Komite Privatisasi yang diketuai oleh Sri Mulyani sendiri menyatakan tahun ini tidak ada pelaksanaan privatisasi BUMN dengan alasan kondisi krisis ekonomi global. Namun, seiring dengan membaiknya kondisi pasar, Kementerian Negara BUMN telah melayangkan usulan melalui surat resmi kepada Ketua Komite Privatisasi. "Kita pertimbangkan sambil lihat situasi pasar," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (18/6).
Menkeu menjelaskan, semua BUMN yang sudah mendapat persetujuan dari DPR tetap akan melaksanakan privatisasi, dengan catatan kondisi pasar yang memungkinkan. "Apa yang sudah disetujui oleh Dewan, dalam hal ini masih dalam persetujuan itu. Tapi kita masih lihat kondisi pasar," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Negara BUMN merencanakan program tahunan privatisasi tahun 2009 terhadap 20 perusahaan. Rencana tersebut tertuang dalam Bahan Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Negara BUMN pada pertengahan Februari lalu. Dari jumlah tersebut, sepuluh perusahaan akan dilepas melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), sembilan perusahaan melalui penjualan strategis (strategic sales), dan satu perusahaan melalui penawaran saham umum kedua (secondary offering). Menurut Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, program ini merupakan carry over 2008 yang memerlukan arahan kembali dari Komite Privatisasi dan rekomendasi Menteri Keuangan.
Perusahaan BUMN yang akan didivestasi dengan kepemilikan saham pemerintah 100 persen adalah PT Rukindo, PT Bahtera Adiguna, PT Industri Sandang, dan PT Sarana Karya. Keempat perusahaan itu akan dilepas melalui mekanisme strategic sales. Keempat perusahaan lain yang akan didivestasi melalui mekanisme strategic sales adalah PT Semen Kupang (61,48 persen saham), PT Cambrics Primissima (52,79 persen saham), PT Industri Gelas (63,82 persen saham), Sedangkan privatisasi PT Rekayasa Industri akan dilakukan melalui mekanisme IPO dimana kepemilikan saham pemerintah tinggal 4,87 persen.
Sementara itu, pemerintah juga berencana melepas maksimal 4,24 persen (sisa saham divestasi 2007 dengan maksimal dilusi 15 persen) milik PT Bank Negara Indonesia Tbk melalui strategic sales atau private placement. Serta, melepas 35 persen saham PT Semen Baturaja melalui strategic sales.
Pada tahun ini, Kementerian Negara BUMN juga akan tetap mengusulkan privatisasi melalui IPO terhadap sembilan BUMN. Perusahaan yang diusulkan tersebut adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (maksimal saham dilepas 30 persen), PTPN IV (30 persen), PTPN VII (30 persen), PT Krakatau Steel (30 persen), PT Garuda Indonesia (49 persen), PT Bank Tabungan Negara (30 persen), PT Pembangunan Perumahan (30 persen), PT Waskita Karya (35 persen), dan PT Jasa Asuransi Indonesia (30 persen). Sedangkan PT Adhi Karya Tbk, privatisasi akan dilakukan melalui secondary offering maksimal 30 persen.