Tak ada korban jiwa dari dua peristiwa ini. Kerugian di gudang mebel ditaksir mencapai Rp 3 miliar, sedangkan di Nata Putra belum bisa diketahui. Kebakaran di Nata Putra yang terjadi pukul 22.30 juga mengakibatkan 293 wisatawan asal SMA 1 Pandeglang, Banten, harus dipindahkan ke SMK 4 Yogyakarta dan Hotel Gemah Ripah di Jalan Wonosari.
Hanafi, salah satu karyawan Hotel Nata Putra, mengungkapkan kamar yang terbakar nomor 47, 48, 50, 51, 52, dan 53, serta gudang. Semuanya ada di lantai dua. Diperkirakan, api pertama membakar gudang yang dipakai sebagai tempat menyimpan kasur, kemudian merembet ke tempat lain. Di hotel itu terdapat 50-an kamar, 17 di antaranya berada di lantai dua.
"Saya mendengar teriakan kebakaran di lantai dua. Saya naik dan menuju gudang yang terbakar," ujarnya. Menurut Hanafi saat peristiwa itu ada beberapa penghuni kamar 48 yang tidak bisa masuk untuk menyelamatkan barang lantaran kunci pintunya dibawa oleh rekan mereka keluar hotel. Satu kamar rupanya ditempati tujuh orang.
Tanti, petugas resepsionis hotel mengatakan, rencananya para siswa dan guru SMA Pandeglang akan menginap selama dua hari. Malam itu mereka baru saja sampai di Yogyakarta, setelah salah satu dari enam bus yang mereka tumpangi menurut informasi mogok di Cirebon, Jawa Barat.
Rabu siang, petugas dari Kepolisian Kota Besar Yogyakarta masih menyelidiki penyebab kebakaran. "Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Poltabes Yogyakarta Komisaris Saiful Anwar.
Gudang Mebel
Sementara itu, asal api di gudang mebel berasal dari sudut kanan belakang gudang. Penjaga gudang, Erna (22), merasa heran melihat televisi yang ia tonton tiba-tiba padam. Saat keluar ruangan, ia terkejut karena melihat ada api yang menyala besar. Api itu kemudian menyambar tumpukan kayu jati dan mebel.
"Api juga menyambar jaringan kabel sehingga televisi pun mati. Saya pun lari keluar untuk meminta bantuan," kata Erna.
Petugas pemadam kebakaran, yang berasal dari wilayah Kota, Sleman, dan Bantul, akhirnya berhasil memadamkan api dua jam kemudian. Ada 3 tangki mobil dari Kota, 3 tangki dari Sleman, dan 1 tangki dari Bantul. "Karena sumber airnya dekat, kami tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memadamkan api," kata Lasimin, petugas pemadam kebakaran dari Kota.
Ambar Polah Tjahjono, pemilik gudang mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Saat itu ia sedang berada di Jakarta. "Saya kaget dan langsung memutuskan untuk pulang ke Yogya. Nanti akan saya selidiki, apakah ada faktor kesengajaan dari oknum-oknum tertentu atau tidak," ujarnya.
Menurut Ambar, peristiwa itu memupuskan harapannya. Selain kayu jati dan mebel, rupanya gudang tersebut juga berisi alat-alat produksi dan mebel antik yang berharga mahal. "Mebel-mebel antik itu sengaja saya simpan karena saya berencana membuat museum di Jalan Kaliurang, tapi sekarang pupus sudah rencana saya," ujarnya.