"Ide saya adalah mengusulkan adanya black list seluruh dunia, sama seperti yang sudah kami miliki untuk Uni Eropa," ujar Tajani kepada wartawan di Brussels seperti dikutip AFP, Selasa (30/6).
"Jika kita ingin mendapat keselamatan yang lebih baik, saya yakin bahwa kita butuh suatu daftar hitam yang berlaku seluruh dunia, black list maskapai Eropa sudah berjalan baik di Eropa. Ini akan memberikan garansi keamanan untuk semua. Meski begitu, akan sulit untuk memiliki tingkat keamanan yang sama," tambah Tajani.
Sementara itu, Kementerian Transportasi Perancis menyatakan, penyelidik dari Perancis mencatat adanya pelanggaran oleh pesawat Yemenia yang jatuh Selasa ini dan maskapai ini pun sebenarnya tengah dipantau ketat oleh otoritas Uni Eropa.
Tajani menambahkan, para ahli dari komisi transportasi Eropa akan segera menghubungi pihak Yemenia dan black list untuk kawasan Eropa akan segera diperbarui. Yemenia Air sendiri saat ini tidak tercantum dalam daftar hitam tersebut.
Pihaknya, kata Tajani, juga akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan memeriksa tingkat keamanan dari penerbangan tersebut.
Pesawat Yemenia mengawali penerbangan dari Bandara Paris pada Senin dengan menggunakan Airbus A330-200 menuju Marseille dan kemudian mendarat di ibu kota Yaman, Sanaa. Para penumpang lalu harus berganti pesawat Airbus A310 untuk menuju Komoro melalui Djibouti.
"Memalukan bahwa mereka harus berganti pesawat, karena kontrol di Eropa sangat ketat dan kami memiliki black list, tetapi black list ini hanya berlaku di Eropa," ujar Tajani.