"Lombok merupakan daerah strategis pariwisata di luar Bali. Insya Allah pemerintah akan terus mendorong pengembangannya," kata Presiden SBY saat meluncurkan program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin (6/7).
Presiden mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan negara sehingga harus terus dikembangkan. Sektor pariwisata pun tetap menyumbang devisa negara yang cukup banyak meskipun di era krisis global.
"Pada tahun 2008, sumbangan devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp 75 triliun dan menempati urutan ketiga setelah sektor migas dan pertanian (kelapa sawit)," ujarnya.
SBY menyebut sumbangan sektor pariwisata untuk PDRB tahun 2008 mencapai 11,03 persen dan mampu menciptakan lapangan kerja sebesar 6.7 persen. "Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2008 seperti yang disebutkan Menbudpar (mencapai 6,4 juta orang) merupakan jumlah yang tertinggi sepanjang sejarah kepariwisataan di Indonesia," ujarnya.
Presiden kemudian menyatakan, Visit Lombok Sumbawa 2012 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di tahun-tahun mendatang. Visit Lombok Sumbawa itu merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menggali potensi wisata kemudian mempromosikannya.
"Kegiatan ini sangat penting untuk pengembangan daerah pariwisata strategis baru selain Bali. Saya minta Menbudpar untuk mengkoordinasikan dengan berbagai pihak terkait pengembangan sektor pariwisata di wilayah NTB ini," ujar SBY di hadapan ratusan pelaku pariwisata di wilayah NTB.
SBY mengaku sengaja mengikutsertakan sejumlah menteri terkait dalam acara peluncuran Visit Lombok Sumbawa 2012 agar dapat langsung menindaklanjuti momen pengembangan sektor kepariwisataaan itu.
Selain Menbudpar, ikut dalam rombongan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yakni Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Negara Koperasi dan UKM, Menkominfo, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, dan Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu.