Pillay yang pernah menjadi hakim pengadilan kejahatan perang PBB, mengatakan demonstran memiliki hak berunjuk rasa secara damai. Pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran harus disidang dengan aturan hukum internasional.
"Saya meminta pemimpin etnis Uighur, Han, serta otoritas China dari semua tingkatan, untuk dapat menahan diri dan menghindari kekerasan lebih lanjut sehingga korban tidak berjatuhan lagi," katanya dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (7/7/2009).
Sementara itu bentrokan masih terjadi Selasa ini. Polisi menembakkan gas air mata untuk melerai bentrokan antara etnis Muslim Uighur dan Han. Muslim Uighur menilai polisi China bertidak diskriminatif karena lebih memihak etnis Han. Hingga Selasa ini, dilaporkan sudah 156 orang meninggal dan 1.000 lebih terluka.
Bentrokan bermula pada hari Minggu lalu, saat etnis Uighur berdemonstrasi menuntut diungkapnya kematian dua kelompok mereka saat bekerja di sebuah pabrik mainan. Mereka tewas di tangan etnis Han. Namun polisi membubarkan paksa demonstran hingga ratusan orang menjadi korban tewas.