Seperti dikatakan oleh Log musik rock bisa bangkit kembali seperti masa jayanya pada era 80–an dan 90–an dengan istilah Alon–Alon Asal Kelakon. "Musik rock tidak bisa langsung meledak, tidak seperti musik pop yang mellow dengan pangsa pasar usia di bawah 16 tahun. Misalnya seperti saat saya memegang Boomerang sekitar tahun 1994 , tapi mereka baru terkenal di tahun 1999–an. Jadi ini butuh proses," ujar Log. Apalagi di era digital seperti saat ini. Penjualan keping cakram pastinya turun. Sementara musik rock selama ini jualannya berupa kombinasi antara album dan aksi panggung. "Jadi janganlah rock diadu dengan pop.
Sejak jaman perang rock tidak pernah menang dengan pop untuk urusan ini. Tapi rock itu hidupnya di panggung," jelasnya. "Selain itu beberapa band rock yang tidak bisa tembus di major label, memilih membuat sebuah komunitas indie.
Dan ini sangat berpengaruh dan perlu dipelajari bahwa market rock rawan akan hal seperti itu," tambahnya. Mengawali karir sebagai promotor dari seorang DJ. Log tahu betul isi perut industri musik rock tanah air. Ia menginginkan adanya regenerasi yang lancar di jalur musik rock. Bukan hanya dalam pos musisi tapi juga disisi promotor. "Saya menginginkan hal itu. Jangan saya saja yang terus begini.
Tapi ada log-log yang lain. Kalau sekarang saya bisa menginspirasi bagi lainnya, pastinya saya akan ikut senang," ungkapnya. Dapat dikatakan sampai sekarang Log Zhelebour memang rajanya promotor rock. Ini bisa ditilik dengan kehadiran beberapa musisi rock dari berbagai generasi yang ikut mengisi tampil di panggung. Di buka oleh Kobe Band, disusul Jamrud, Boomerang dan Power Metal, acara penampilan nge-jam oleh Jelly Tobing, Eet Syahrani, Ian Antono dan Totok Tewel. Dan memang rock tak ada matinya.