Kepala Bidang Taman Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Dwi Bintarto mengatakan, pihaknya terpaksa membatasi jam kunjung karena ada protes warga setempat yang terganggu dengan aktivitas pengunjung di taman tersebut. "Kami sudah menerima keluhan warga bahkan mereka mendesak agar jam operasional dibatasi, dengan alasan kenyamanan warga terusik. Hampir tiap malam, saat warga terlelap tidur, ada saja suara yang membuat istirahat warga terganggu," ujar Dwi, Kamis (9/7).
Warga yang terganggu kebanyakan menetap di RT 03/05 Menteng, yang jaraknya hanya belasan meter dari Taman Menteng. Warga protes karena banyak yang memanfaatkan lapangan futsal hingga larut malam. Para pemain futsal sering berteriak-teriak. Ada juga sekumpulan pengendara motor yang kerap berkumpul hingga larut malam sambil bermain gitar. "Suara nyanyian dari kumpulan orang-orang ini juga membuat kenyamanan warga sekitar terusik," katanya.
Pembatasan jam kunjungan ini juga demi memudahkan pengawasan taman, terutama dalam menjaga fasilitas dan kebersihan taman. "Kalau setiap hari kami harus membersihkan sampah hingga pukul 02.00-03.00 sebenarnya tidak ada masalah. Tapi selama masih ada pengunjung sampah tidak akan habis. Petugas kebersihan kan juga butuh istirahat," kata Dwi.
Saat ini Taman Menteng memiliki petugas keamanan enam orang, perawat lampu dan air mancur satu orang, dan petugas kebersihan 12 orang. Jumlah petugas yang ada dinilai cukup untuk menjaga dan merawat Taman Menteng.