Tisu ini biasa digunakan sebagai pembalut luka guna mendukung pertumbuhan sel tubuh agar kembali normal. Sebelum ada penelitian ini, limbah tersebut biasanya dibuang atau ditanam di bawah tanah.
Profesor James Clark, Direktur York Green Chemistry Centre of Excellence mengatakan, limbah yang dihasilkan dari industri televisi LCD sangat besar. Tentunya, akan menghasilkan sampah yang besar pula. Dengan adanya teknologi ini limbah itu tidak perlu lagi dibakar atau ditanam di dalam tanah. "Sangat penting sekali menemukan cara yang tepat untuk mengolah kembali bahan-bahan tersebut. Dengan mengolah kembali, kita tak perlu membakar atau menimbunnya," ujar Clark.
Salah satu keunggulan bahan ini adalah tidak ditemukannya respon kekebalan tubuh saat digunakan. Ini menandakan bahan ini sangat cocok untuk penggunaan biomedis. Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan dalam jurnal Green Chemistry.