"Agenda berikutnya kita akan lebih ke isu, yakni lebih ke modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) serta konsolidasi industri. Salah satunya adalah bentuk merger," kata Ketua APEI Lily Widjaja, usai bertemu dengan direksi BEI dan pejabat Bapepam-LK, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (15/7/2009) malam.
Wacana tersebut rencananya akan digulirkan APEI dalam pertemuan selanjutnya dengan pihak otoritas dan regulator, paling cepat akan berlangsung pada bulan depan. Kendati demikian, dia menegaskan hal tersebut barulah wacana yang masih mentah sekali. "Itu ide yang masih sangat mentah, sangat prematur," imbuhnya.
Selanjutnya, merger tersebut dapat dilakukan misalnya oleh perusahaan efek berdasarkan dari service yang dilakukannya terhadap suatu perseroan. "Kan perusahaan efek ada yang begini, ada yang begitu. Harus ada risetnya," katanya.
Ide prematur dari APEI yang keluar dalam pertemuan antara asosiasi dengan pihak otoritas dan regulator tersebut adalah permintaan dana dari pihak bursa. "Misalnya dari bursa, bagian dari fee transaction. Ini ide yang sangat mentah," kata Lily.
Menurutnya, pemberian dana dari fee transactions tersebut lebih mudah dilakukan ketimbang bursa yang harus menurunkan nilai fee transaction-nya. "Dari bursa juga kan mengalir ke KPEI, KSEI daripada wacana menurunkan fee, saya rasa itu cukup," imbuhnya.
Saat ini, anggota asosiasinya telah melakukan swadana. Tetapi, dana yang dikumpulkan tersebut hanya cukup untuk membiayai operasional asosiasi yang memiliki sekira 200 orang karyawan.
"Tapi untuk mengadakan event atau rapat kita perlu dana lebih. Kita memang ada departemen bisnis dan pengembangan, itu untuk mencari dana. Tapi saya rasa hal itu perlu dilakukan sehingga kita tidak perlu memikirkan dana jika mau mengadakan sesuatu," pungkasnya.