Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono usai menjadi pembicara kunci lokakarya Unhan di Jakarta, Rabu (18/2), mengatakan, saat ini banyak negara seperti Singapura, Meksiko dan Brasil, yang telah memiliki Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian tentang posisi negara masing-masing baik secara geopolitik maupun geoekonomi.
"Meski banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Jerman dan Australia yang akan membantu pendirian universitas tersebut, namun kendali konsep kurikulum Unhan tetap dipegang oleh Indonesia," jelasnya.
Juwono mengemukakan, sebagai negara yang memegang kunci utama baik di kawasan Asia Tenggara maupun Asia Pasifik, sudah selayaknya Indonesia memiliki Universitas Pertahanan untuk mengkaji lebih jauh apa dan bagaimana posisi Indonesia dalam sepuluh hingga 15 tahun kedepan, baik secara geopolitik maupun geoekonomi.
Juwono menambahkan, meski inti materi pengajaran dan pembelajarannya adalah militer berkonsep trimatra terpadu, namun Unhan juga memberikan aspek-aspek non militer. "Jadi, setiap kalangan bisa belajar di Unhan dengan tingkatan strata dua (S-2)," katanya.
Terkait anggaran bagi Unhan, Juwono mengatakan, saat ini diambil dari anggaran Departemen Pertahanan (Dephan). Namun, pihaknya akan mengajukan anggaran tambahan, dalam alokasi anggaran pertahanan TA 2010.