Sebar Nomor HP di Radio,Keperawanan Lili Hilang

Cuplik.Com - Surabaya - Peringatan bagi siapa saja agar tidak mudah mempublikasikan nomor handphone lewat sebuah acara stasiun radio. Sebut saja Lili (14), pelajar kelas VII salah satu SMP di Kota Kediri. Dia harus meratapi nasibnya, setelah menyebar nomor, masa depannya hilang selamanya.

Korban disetubuhi teman yang baru dikenalnya, Dwi Hari Setiadi (19), warga Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kediri. Korban disetubuhi hingga 2 kali, setelah berkenalan dengan korban melalui acara salah satu radio di Kota Kediri dan menjalin hubungan asmara dengannya selama 2,5 bulan.

"Dalam pemeriksaan terungkap perbuatan cabul dilakukan tersangka sebanyak 2 kali yakni tanggal 22 Juni di rumah teman korban dan tanggal 14 Juli di semak belukar kawasan Wisata Goa Puhsarang," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Kediri, Aiptu Sriwidartik dalam gelar perkara, Kamis (16/7/2009).

Terungkapnya perbuatan cabul tersebut bermula dari kecurigaan orang tua korban, atas perubahan anaknya yang belakangan sering pulang malam. Dari kecurigaan itu, korban didesak dan mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan pelaku dan melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak 2 kali.

"Mendapati pengakuan demikian, orang tua korban langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke kami. Dan tersangka sendiri berhasil kami bekuk tadi malam di rumahnya," jelas Sriwidartik.

Dalam menangani kasus tersebut, saat ini Anggota PPA Sat Reskrim Polresta Kediri telah mengamankan sejumlah alat bukti, antara lain pakaian korban saat terjadinya perbuatan pencabulan. Petugas saat ini juga masih menunggu selesainya pemeriksaan visum korban.

Sementara tersangka dalam pemeriksaan menyanggah telah melakukan tindakan cabul. Apa yang dilakukannya terhadap korban dilakukan atas dasar suka sama suka dan merupakan permintaan korban. Tersangka beralasan hubungan suami istri tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan restu dari orang tua korban.

"Dia yang meminta, katanya kalau hanya pacaran justru tidak akan direstui. Karena didesak, saya ya bersedia dan menjanjikan kalau sampai hamil akan saya nikahi," ujar Dwi sambil tertunduk.

Apapun alasan tersangka, saat ini dia tetap harus meringkuk di Mapolresta Kediri. Jebolan SMP tersebut mendapat ancaman hukuman 15 tahun penjara, karena melanggar Pasal 82 UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002 tentang melakukan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.