Hal itu terlihat dari hasil Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang rutin diadakan setiap tahun. Pada penyelenggaraan Pimnas tahun lalu, empat paten dilahirkan mahasiswa dari Univeristas Muslim Indonesia Makassar, Universitas Tadulako, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Diponegoro.
Mahasiswa yang berprestasi ini harus dikawal dan diperhatikan oleh kampus mulai dari jurusan sampai universitas. Kegiatan berskala nasional ini sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah untuk menfasilitasi dan mendorong kreativitas mahasiswa Indonesia di bidang penalaran, ujar Fasli. Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Depdiknas Suryo Hapsoro Tri Utomo mengatakan dalam lima tahun ini minta mahaiswa ikut Pimnas meningkat pesat. Pada tahun 2004 jumlah proposal yang diterima sebanyak 1.589.
Adapun Pimnas XXII di Universitas Brawijaya Malang pada 21-25 Juli nanti ada sekitar 13.000 proposal yang masuk. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya RB Ainurrasjid selaku Ketua Pelaksana PIMNAS XXII menjelaskan ada lima kategori lomba yakni program kreativitas mahasiswa penelitian, teknologi, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan gagasan tertulis.
Selain Pimnas, kegiatan kemahasiswaan yang cukup bergengsi antara lain Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia, Kontes Jembatan Indonesia, Pagelaran Mahasiswa Tingkat Nasional bidang Informasi dan Telekomunikasi,dan Kontes Roket. Selain itu, ada juga Pekan Seni Mahasiswa Nasional dan Pekan Olah Raga Nasional.