"Terlebih saya sebagai ketua working grup IV di G-20 akan segera membahas agenda perlunya reformasi bank-bank pembangunan dunia seperti ADB, IMF, dan lainnya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat ditemui di Gedung Depkeu, Jalan Wahidin, Jakarta, Rabu (18/2/2009).
Menkeu mengatakan, dengan adanya pembahasan ini, AS dinilai menjadi mediator yang pas karena AS adalah negara yang mendukung lembaga tersebut.
Untuk itu, Menkeu tidak akan menyia-nyiakan agenda pertemuan besok dengan Menlu AS Hillary Clinton untuk membahas agenda krisis ekonomi global. Pemerintah Indonesia pun mendesak Amerika untuk memulihkan dan memperbaiki ekonominya, sehingga sumber masalah tidak mempengaruhi keseluruhan kesehatan ekonomi dunia.
"Pertemuan besok ada beberapa agenda penting yang akan kita sampaikan pada Menlu AS," tukasnya.
Di sisi lain, Sri menilai Indonesia juga perlu menjaga kepercayaan neraca pembayaran dan APBN dan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Pasalnya AS saat ini melihat peranan negara Asia sebagai solusi mengatasi krisis ekonomi global.
"Ini momentum yang baik bagi Indonesia untuk membuktikan, dan Indonesia harus menjaga momentum yang baik ini," katanya.
Adapun sumber masalah yang ditimbulkan Amerika goncangannya akan terasa dampaknya di APBN. Maka akan lebih baik bila sumber masalah yang bisa menimbulkan dampaknya di Asia segera diminimalisir oleh negara tersebut.