Jum'at, 10 Januari 2025

Ilmu Astronomi Belum Terakomodari Kurikulum

Ilmu Astronomi Belum Terakomodari Kurikulum

SOSIAL
22 Juli 2009, 12:59 WIB
Cuplik.Com - BANDUNG,- Kurikulum pendidikan saat ini belum cukup menampung perkembangan ilmu astronomi. Padahal, pengetahuan ini dianggap penting bagi siswa dari berbagai jurusan ilmu, baik IPA maupun IPS . "Dengan mengenal antariksa secara lebih baik, mudah-mudahan mereka lebih mencintai bumi ini.

Menyadari bahwa bumi-lah satu-satunya planet yang bisa dihuni manusia saat ini," ujar Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Clara Y. Yatini, Selasa (21/7). Terlepas dari adanya riset yang mengungkapkan gejala pemanasan global juga dipicu aktivitas puncak matahari, ia menuturkan, pengaruhnya tidak signifikan diba ndingkan efek rumah kaca yang diciptakan manusia.

Pemahaman utuh ini bisa didapatkan jika siswa belajar mengenai antariksa. "Sekarang ini kan ilmu antariksa (dan astronomi) kan malah masuknya ke pelajaran geografi. Bahkan, ada sekolah yang tidak memasukan nya (ke dalam kurikulum) sama sekali. Zaman ketika saya SMA dulu masih lebih baik," ujar alumnus Institut Teknologi Bandung ini. Dedeh, salah seorang guru Geografi membenarkan, kurikulum geografi selalu berubah-ubah.

Mata pelajaran geografi tiap ganti kurikulum selalu gonjang-ganjing . Berubah-ubah. "Di KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) saat ini, hanya tinggal 1 jam di kelas I. Di IPA malah tidak lagi diajarkan," ungkapnya . Relevan dengan kondisi ini, minat calon mahasiswa kuliah di jurusan Astronomi ITB sangat rendah.

Menurut data dari Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik ITB, dari kuota 30 mahasiswa astronomi tiap tahunnya, hanya separuhnya terisi. Meskipun minim peminat, Wakil Rektor Bidang Akademik ITB Adang Surahman mengatakan, prodi khas ini tidak akan ditutup. "Karena, keilmuan dan profesinya sangat dibutuhkan negara," ucapnya dalam suatu kesempatan. Sebagai solusinya, untuk menarik minat, di dalam jalur khusus penerimaan calon mahasiswa, prodi ini dibebaskan dari biaya sumbangan dana pengembangan akademik (SDPA) yang biasanya dipatok sebesar Rp 50 juta.

Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128