Miliuner AS akan membangun sebanyak 20 apartemen di Yerusalem Timur. "Saat ini, kota suci menghadapi bahaya nyata seiring dengan upaya untuk mengubah kota ini sepenuhnya menjadi kota Yahudi," kata Abbas di hadapan warga Palestina di Betlehem.
Abbas menyatakan, Israel melakukan penggalian di setiap sudut kota, yang akan menyebabkan bahaya bagi bangunan-bangunan agama dan bersejarah, terutama masjid Al Aqsa. Dia menambahkan, Israel juga sengaja membuat kebijakan agar warga Muslim dan Kristen di Yerusalem meninggalkan kota itu. Israel, ungkap Abbas, menerapkan kebijakan menggusur atau mengambil alih rumah, memberlakukan pajak tinggi pada warga Muslim dan Kristen, dan mencegah mereka untuk membuat bangunan baru. "Kebijakan ini bertujuan memaksa mereka meninggalkan Yerusalem," ujarnya.
Sementara itu, Dana Tanah Israel, sebuah organisasi Israel sayap kanan-ekstrim merencanakan untuk mengoodinasikan pembelian puluhan properti di Yordania oleh orang-orang Yahudi Eropa. Arieh King, Ketua Dana Tanah Israel, mengungkapkan kelompoknya telah membeli tanah dan puluhan rumah di wilayah Palestina yang diduduki di Yerusalem Timur dan wilayah lainnya di Tepi Barat.
Sekarang mereka mengincar properti yang pernah dimiliki orang-orang Yahudi di negara tetangga Yordania. Meskipun masih dalam tahap awal, rencana itu mungkin akan meningkatkan ketegangan antara Israel dengan Yordania, yang menandatangani perjanjian damai pada 1994.