Itu menyusul kecaman sejumlah kelompok hak asasi manusia bahwa ada demonstran yang tewas setelah ditahan di penjara tersebut.
Anggota parlemen Kazem Jalali seperti dikutip oleh kantor berita setengah resmi, Mehr, mengatakan, pusat tahanan itu diperintahkan ditutup karena tidak punya standar untuk melindungi hak-hak tahanan.
Beberapa laman internet reformis melaporkan bahwa beberapa tahanan yang terlibat dalam unjuk rasa menyusul pemilihan presiden 12 Juni telah ditahan di Kahrizak.
"Kahrizak adalah pusat tahanan yang pemimpin itu perintahkan untuk ditutup karena tidak memiliki syarat-syarat yang diperlukan untuk mempertahankan hak-hak para tahanan," kata Jalali, juru bicara komisi khusus parlemen untuk menyelidiki pusat-pusat tahanan setelah pemilihan presiden yang disengketakan Juni.