Rabu, 12 Februari 2025

Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno Penuh Misteri di Sekitar Candi Kedulan

Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno Penuh Misteri di Sekitar Candi Kedulan

GAYA HIDUP
3 Agustus 2009, 20:33 WIB
Cuplik.Com - Candi Kedulan adalah sebuah candi bercorak Hindu yang terdapat di Dusun Kedulan, kurang lebih 3 kilometer dari Candi Kalasan. Candi ini ditemukan secara tak sengaja oleh para penambang pasir pada 24 November 1993. Kesenangan yang berbeda akan didapatkan bila mengunjungi candi ini, sebab anda bisa menikmati proses rekonstruksi candi yang sangatlah rumit.

Lokasi penggalian sedalam 7 meter akan langsung ditemui begitu tiba di kompleks candi ini. Lokasi penggalian itu berisi batu-batu candi yang tersebar ke segala penjuru dan bagian kaki candi induk yang tampak masih menyatu. Di lokasi penggalian inilah kompleks Candi Kedulan yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi perwara (pendamping) semula berdiri. Kini, bagian kaki candi induk tengah diuji kekokohannya agar dapat ditumpangi batu-batu lain pada tahap selanjutnya.

Mengelilingi daerah sekitar lokasi penggalian, akan dijumpai batu-batu candi yang tengah direkonstruksi dengan cara mencocokkan batu satu dengan batu lainnya. Batu yang telah berhasil dicocokkan diberi simbol-simbol tertentu yang ditulis menggunakan kapur. Tampak konstruksi sementara bangunan pagar pembatas selasar candi, atap, bilik candi dan beberapa bagian tubuh candi lainnya. Terlihat pula lingga dan yoni yang diduga merupakan komponen yang mengisi bilik candi.

Beberapa ornamen yang menghias candi sudah bisa dinikmati keindahannya walau candinya sendiri masih dalam tahap rekonstruksi. Misalnya, relief naga di bawah yoni yang diperkirakan mengisi bilik utama candi induk, figurnya berbeda dengan naga penghias yoni candi di Jawa Tengah lainnya sebab terlihat memiliki rahang. Terdapat pula relief dewa di beberapa bagian dinding candi, hiasan sulur-suluran, roset, serta relief motif batik.

Selesai berkeliling, YogYES sempat berbincang dengan salah seorang staf bernama Haryono. Ia bercerita betapa sulitnya menyusun kembali bangunan yang telah runtuh itu. Ada ratusan batu yang harus dicocokkan agar candi bisa berdiri lagi, padahal untuk mencocokkannya tak ada petunjuk sama sekali. Saking sulitnya, seorang pekerja kadang hanya mampu mencocokkan satu batu dengan satu batu lainnya dalam kurun waktu seminggu. Betul, bagaikan menyusun sebuah puzzle raksasa.

Kalau memasuki ruang informasi di sebelah lokasi penggalian, anda bisa mengetahui perkiraan rancangan Candi Kedulan. Dari hasil diperkirakan, candi induk memiliki tinggi 8 meter, terbagi menjadi bagian kaki, tubuh dan atap. Tubuh candi terdiri dari 10 lapis batu dengan tinggi 2,4 meter, memiliki beberapa relung yang berisi arca Ganesha (anak Dewa Siwa), Agastya, Durga (isteri Dewa Siwa), Nandaka dan Nandiswara (kendaraan Dewi Durga), serta mempunyai selasar sempit yang diduga hanya bisa dimasuki orang-orang tertentu. Atap candi terdiri atas 13 lapis batu andesit. Dari keterangan diatas bisa diperkirakan bahwa arsitekturnya secara keseluruhan mirip dengan Candi Sambisari.

Di ruang informasi itu pula, anda bisa melihat puing-puing puing-puing mangkuk berhias dan barang gerabah yang diduga digunakan dalam ritual peribadatan di candi ini. Selain itu, ada juga kayu-kayu yang berasal dari pepohonan yang tumbuh semasa candi ini berdiri. Haryono bercerita pada YogYES bahwa salah satu serpihan kayu pohon itu pernah dibawa seseorang untuk diukir, namun dikembalikan lagi sebab orang yang membawanya justru mengalami petaka.

Beberapa foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian juga bisa dilihat di ruang informasi. Ada foto arca dewa berbahan perunggu dan foto prasasti Pananggaran dan Sumudul yang ditemukan pada tahun 2003. Pada dinding ruangan, terdapat gambaran lapisan tanah tempat batu-batu candi ditemukan, serta foto-foto yang menggambarkan proses penggalian yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Pada 12 Juni 2003, ditemukan 2 buah prasasti di lokasi penggalian. Prasasti yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut sudah berhasil dibaca oleh dua epigraf dari Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yaitu Dr Riboet Darmoseotopo dan Tjahjono Prasodjo MA. Berangka tahun 791 Saka (869 Masehi, atau sekitar 10 tahun setelah candi Prambanan berdiri), isinya tentang pembebasan pajak tanah di Desa Pananggaran dan Parhyangan, pembuatan bendungan untuk irigasi, pendirian bangunan suci bernama Tiwaharyyan serta ancaman kutukan bagi siapapun yang tidak mematuhi aturan.

Beberapa arkeolog menduga bahwa prasasti tersebut berkaitan dengan pendirian Candi Kedulan. Bangunan suci Tiwaharyyan diduga merupakan Candi Kedulan itu sendiri. Desa Pananggaran yang diceritakan pada prasasti diduga berada di wilayah sekitar candi, begitu pula bendungan yang dimaksud. Namun sampai kini belum ditemukan jejak bendungan kuno yang dimaksud. Mungkin bendungan itu dibangun di Sungai Opak yang berjarak ±4 km dari lokasi candi, atau mungkin juga di sungai yang kini sudah tidak ada lagi karena tertutup lahar letusan Gunung Merapi seribu tahun silam.

Banyaknya teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan beserta pesona komponen candi menjadikan berwisata ke Candi Kedulan menarik untuk dilakukan. Kondisi candi yang masih dalam tahap rekonstruksi justru menambah kesenangan ketika mengunjunginya.


Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503