Slash (Velvet Revolver)
Hampir tidak ada yang menyangkal kehebatan Slash bermain gitar di dunia musik. Gitaris berdarah Inggris-Afrika-Amerika ini sudah pernah hinggap di beberapa band. Mulai Hollywood Rose, Guns N’ Roses, Slash’ Snakepit, Slash Blues Ball, hingga Velvet Revolver. Tapi, bukan Slash jika cepat puas.
Slash ingin membuktikan nama besarnya sendiri. Jalur solo karir ingin dijajal untuk mengekspresikan gayanya. “Aku sudah banyak bermain bersama orang lain (band, Red.). Sekarang aku pengin nulis materi yang lebih individual untuk aku bawakan,” ujarnya.
Slash banyak mengajak kolaborator di album solo debut ini. Sebanyak 14 lagu bakal dibeber dalam album bernama Slash & Friends. Beberapa kolaborator itu adalah teman dekat Slash. Mereka adalah Lenny Kravitz, Sebastian Bach, Alice Cooper, Fergie, dan Vince Neil. Temannya waktu di Guns N’ Roses dulu, Izzy Stradlin dan Duff McKagan juga bakal turut serta.
Noel dan Liam Gallagher (Oasis)
Sukses Dig Out Your Soul menyisakan sesuatu untuk Noel Gallagher. Yaitu kebosanan. Butuh penyegaran dalam Oasis untuk membuat para fans kembali fresh. “Waktu selesai Dig Out Your Soul, kami mikir, ngapain aja lima tahun terakhir ada di tempat yang sama. Apa tak ada sesuatu baru untuk dilakukan?” ujar Noel, hitmaker Oasis. Bahkan Noel sempat mengatakan, dia ingin keempat personil Oasis membuat solo album semua. “Fans sepertinya bakal tertarik,” celetuknya.
Sesuai harapan Noel, Liam ternyata juga mengikuti jejaknya. Vokalis utama Oasis ini juga membuat album sendiri. Kedua album kakak beradik ini bakal keluar pada 2009 ini.
Nikolai Fraiture (The Strokes)
Sold-out concert adalah salah satu hal biasa bagi The Strokes. Band garage rock asal Amerika Serikat ini juga melanjutkan tradisi itu dalam First Impressions of Earth (2006). Setelah melalui tur panjang, band ini mengumumkan rehat sejenak. Mereka berjanji akan kembali ke studio awal 2009.
Tapi buat Nikolai Fraiture, sang basist, berkarya tak bisa dibatasi. Sementara bandnya hiatus, ia melakukan sedikit eskperimen. Fraiture akan merilis album solo pada 27 Januari 2009. Dalam proyek itu, dia menjadi gitaris plus vokalis. Ini sangat menarik. Sebab, di The Strokes Fraiture cenderung menjadi personel yang paling “pasif.”
Debut solo karir sFraiture akan berjudul The Time of The Assassins. Rilisan ini sudah dipromosikan sejak Oktober 2008. Pembetot bas ini sudah “memperkenalkan diri” sebagai solois di daratan Inggris dan Amerika Serikat lewat beberapa konser.
Pete Doherty (Babyshambles)
Obesesi solo karir rupanya sudah melekat di diri Pete Doherty. Vokalis Babyshambes ini sudah memulainya pada 2005 lalu. “Gerilya” ini dilakukan lewat panggung-panggung kecil. Pada beberapa kesempatan, Doherty juga unjuk aksi pada 2006.
Obsesi Doherty rupanya bakal segera terwujud pada tahun ini. Sejak Juli 2008, dia sudah mengumbar materi albumnya. Bahkan di bulan November 2008, Doherty membeberkan bocoran track by track.
Album ini dibuat Doherty jauh dari musik Babyshambes. Ia mengemas albumnya dalam versi akustik yang asyik. Beberapa permainan gitar dengan mix chord di sana-sini menjadi ciri khas pada debut ini. Tak main-main, Doherty juga mengundang Graham Coxon, gitaris Blur �ikut adu petik gitar di salah satu single. Rencananya album itu akan beredar pada 9 Maret 2009 mendatang.
Brian Welch (eks KoRn)
Hengkang dari band bukan berarti mengakhiri karir bermusik. Meskipun bukan frontman Korn, Brian Welch punya kredibilitas berkarya di jalurnya sendiri. Sebuah pertobatan telah membawa Welch menyerah hidup ugal-ugalan. “Sekarang musikku hanya aku dedikasikan untuk membantu orang lain,” ujarnya.
Sebuah buku autobiografi telah dirilis mantan gitaris Korn ini. Buku itu menceritakan perjalanan hidupnya. Welch lebih enjoy bersolo karir karena bisa menjadi diri sendiri. Ini sesuai dengan tekadnya untuk tobat.
Setelah merilis autobiografi, ia mengeluarkan album berjudul sama dengan buku tersebut, Save Me From Myself. Meski warna musiknya tak beda jauh, namun liriknya terasa seperti Welch versi baru.