"Di internal Pertamina saat ini disusupi kepentingan asing. Ini dikhawatirkan akan dijadikan pintu masuk asing untuk menguasai Pertamina melalui privatisasi. Pertamina harus dibebaskan dari penyusup yang mempunyai agenda privatisasi," kata Noorsy dalam diskusi di Jakarta, Selasa (4/8).
Noorsy meyakini, bila Pertamina dibenahi lebih baik lagi, salah satunya mengganti pejabat yang memiliki kepentingan lain, maka kontribusi Pertamina terhadap APBN 2010 seperti yang ditargetkan Presiden SBY, diharapkan bisa tercapai.
Sementara itu, pengamat ekonomi politik Revrisond Baswir menambahkan, adanya penyusup di Pertamina bukanlah barang baru. Bahkan, hal itu dilakukan secara sistematis serta dirancang jauh-jauh hari. Salah satunya, sejak draf RUU Migas sedang disusun dengan target menguasai Pertamina.
"Saya sampai kehabisan kata-kata untuk menyebut ini. Tapi akhirnya, saya menemukan kata yang pas, rampokisasi. Jika mau benahi, pertama yang bisa dilakukan adalah membenahi dulu UU Migas dan UU BUMN. Barulah direposisi orang-orang yang punya konflik kepentingan itu," kata Revrisond Baswir.