cuplik.com - HAMIL adalah karunia terindah bagi seorang wanita. Mendapati hasil positif saat tes kehamilan merupakan saat yang membahagiakan, namun menjalani sembilan bulan masa kehamilan adalah hal yang sama sekali berbeda.
Beberapa wanita hamil memiliki periode kehamilan yang menyenangkan, sementara lainnya mengalami masa kehamilan yang berat. Beberapa masalah yang kerap timbul saat hamil adalah problema pada kulit.
Stretchmark
Saat hamil, kulit akan meregang, terutama di bagian perut. Umumnya, kulit akan kembali ke kondisi semula ketika kehamilan usai berkat sifat kulit yang elastis. Namun, pada keadaan tertentu, serabut kulit justru pecah akibat peregangan yang terlalu ekstrem.Hal inilah yang kemudian menimbulkan stretchmark yang terlihat berupa gurat-gurat putih berliku.
Guratan pada kulit ini biasanya muncul pada usia kehamilan empat atau lima bulan.Warnanya berwarna kemerah-merahan dan masih dapat disembuhkan. Namun, begitu kehamilan memasuki usia tua, guratan yang timbul berwarna keputihan dan tidak dapat disembuhkan, namun bisa disamarkan. Stretchmark terjadi pada lapisan dermis kulit, yaitu terdapat kolagen dan jaringan atau serat penyambung.
Stretchmark terbentuk ketika terjadi peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat di dalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan alias overstretched. Selain akibat kehamilan, problema ini juga bisa terjadi akibat perubahan berat badan secara dan pengaruh obat (steroid, misalnya pada obat gemuk atau asma). Nah, terkait kehamilan, stretchmark yang muncul pada wanita hamil biasanya berwarna merah jambu dan cenderung lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis berwarna keputihan atau kecokelatan.
Selulit
Selain stretchmark, keluhan pada kulit yang muncul selama masa kehamilan adalah selulit. Berbeda dengan stretchmark, selulit terlihat seperti kulit yang bergelombang, bertekstur seperti keju yang berongga atau kulit jeruk. Derajat "keparahan" selulit bervariasi, mulai yang ringan, hanya akan tampak saat kulit dicubit, hingga pada kasus yang berat, kulit tampak tidak rata dan bergelombang. Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang berlebihan sehingga permukaan kulit tampak tidak rata.
Saat hamil, sebagian besar wanita punya masalah selulit, karena selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan untuk melindungi janin. Selulit ini biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang aktivitas, seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan.
Selulit akan muncul seiring dengan pertambahan usia, saat kulit kehilangan elastisitasnya. Kenaikan berat badan membuat selulit lebih gampang dikenali, namun orang kurus tetap bisa punya selulit, khususnya jika dikaitkan dengan faktor genetik. Faktor lain yang juga meningkatkan peluang seseorang punya selulit adalah stres, gaya hidup kurang olahraga, dan penggunaan alat KB hormonal.
Linea Nigra
Masalah kulit lainnya yang terjadi saat kehamilan adalah munculnya garis berwarna gelap di sekitar perut, mulai pusar hingga tulang pubis, yang lazim disebut linea nigra atau garis hitam. Problema ini biasanya muncul pada kehamilan trimester kedua akibat perubahan hormon selama kehamilan yang meningkatkan produksi melanin.
Linea nigra ini sebenarnya merupakan parameter kehamilan sehat karena memberi indikasi bahwa otot-otot perut telah tertarik untuk memberikan ruang bagi rahim yang sedang berkembang. Walaupun pigmen di daerah ini masih terjadi hingga bayi lahir, namun warnanya akan makin memudar hingga kembali ke kondisinormal.
Gatal
Selain keluhan di atas, selama hamil Anda juga kerap merasa gatal, terutama di sekitar daerah perut, pusar dan payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja, mulai trimester pertama hingga trimester terakhir kehamilan.
Rasa gatal ini muncul karena berbagai sebab, antara lain kulit meregang yang menyesuaikan dengan bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih kering, atau iritasi.