1. Bantu dia berkomunikasi
Anak-anak yang secara natural adalah tipe orang yang supel akan lebih mudah mengekspresikan dirinya kepada anak lain ketimbang anak yang pemalu. Namun, Anda bisa membangun kemampuan seperti ini lewat latihan. Cobalah untuk memberi pujian padanya ketika ia memberikan tanggapan kepada anak lain, misal, "Kamu baik sekali mau meminjamkan mainan kamu ke David. Mama bangga sama kamu."
2. Siapkan waktu bermain singkat dan manis
Jangan biarkan waktu bermain anak-anak terlalu lama. Ini penting, agar anak-anak tidak terlalu kelelahan, agar tidak membosankan juga. Jika ada teman yang sebaya di tempat main dekat rumah, buatlah janji dengan orangtuanya agar waktu bermain bisa disamakan lagi lain waktu. Buat agar si kecil membangun kenyamanan bersama temannya.
3. Kenali tipe anak Anda
Jika anak Anda cenderung bossy, sebelum bermain dengan teman lainnya, buat perjanjian sebelumnya dengan si kecil. Buat perjanjian, mengenai permainan apa yang boleh dipinjamkan ke teman lainnya, mana yang tidak. Mainan apa yang sebaiknya disimpan di rumah dan tidak dibawa saat bermain dengan teman lain, karena nampaknya si kecil tidak mau meminjamkan mainan tersebut. Sementara, jika Anda memiliki anak yang pemalu, pasangkan dia dengan teman yang lebih muda. Ini akan mendorongnya untuk memimpin.
4. Bantu agar permainan dimulai
Jika anak-anak mulai merajuk dan mengalami kesulitan untuk memulai apa yang ingin dilakukan, cobalah untuk memulai kegiatan yang menyenangkan. Misal, beli kertas bergambar yang bisa diwarnai, membuat bentuk-bentuk dari lilin mainan, tiup balon, atau bernyanyi bersama.
5. Bantu si kecil membantu anak-anak
Dorong si kecil untuk menjadi orang yang tidak pilih-pilih saat bermain. Jika Anda melihat ada anak yang tidak diajak main, ini bisa jadi kesempatan untuk mendorong kemampuan empati si kecil. Anda bisa katakan, "Dian sepertinya tidak ada yang mengajak main. Dia pasti sedih sendirian. Kira-kira kamu bisa ajak dia ikutan main?"