Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyampaikan hal itu kepada parlemen, Rabu. Dari 13 korban, sembilan orang turis Australia, satu turis Jepang, dan tiga orang warga Papua Niugini. Rudd mengatakan, Pemerintah Papua Niugini telah memberi tahu Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith tentang kecelakaan itu dan memastikan bahwa tidak ada penumpang yang selamat dalam kecelakaan itu.
Pesawat bermesin ganda itu berangkat dari bandara Port Moresby, Selasa pagi, dalam cuaca buruk menuju sebuah bandara di daerah Kokoda. Namun, pesawat itu kemudian dikabarkan hilang dan puing-puingnya baru ditemukan Rabu pagi. Kru pesawat sempat mengontak petugas pengawas bandara untuk memberi tahu bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat, tetapi pesawat itu tidak pernah mendarat.
Kepala Otoritas Penerbangan Papua Niugini Joseph Kintau mengatakan, pesawat itu ditemukan di medan yang sulit di hutan lebat di daerah pengunungan, di ketinggian 1.600 meter. Cuaca di lokasi jatuhnya pesawat, hari ini, dilaporkan kembali memburuk. Akibatnya, proses evakuasi korban dengan helikopter menjadi sulit dilakukan.