Libatkan pada proses persiapan. Jika si kecil harus diopname di rumah sakit, sebaiknya libatkan anak dalam menyiapkan apa saja yang akan dibawa dan dimasukkan ke dalam koper. Biarkan anak membantu menyiapkan bajunya, dan apa yang akan dibawanya. Cara ini membuat Anda selalu ingat yang anak inginkan, dan ia akan merasa senang karena dilibatkan selama proses persiapan.
Belajar cara menyampaikan keluhan. Seringkali orangtua panik dan bingung, sama seperti yang dirasakan sang anak saat akan ke dokter. Sebaiknya, biasakan diri dengan kondisi dan gejala yang dialami anak sebelum ke dokter agar Anda tahu cara membantu dokter untuk mengerti yang dirasakan si kecil.
Ajukan pertanyaan tepat. Jika dokter mengatakan sesuatu yang tak Anda mengerti atau merasa masih perlu lebih banyak informasi, tanyakan dan dapatkan informasi yang diperlukan. Cara ini bisa membantu Anda agar tak harus melakukan kunjungan ulang.
Tahu sejarah medis. Dengan mengetahui sejarah medis anak, Anda akan lebih membantu dokter dalam mendiagnosa dan memberikan resep untuk pengobatan yang tepat.
Biasakan anak menghadapi proses. Bila memungkinkan, ada baiknya mengajak anak di saat membuat janji sebelum hari berobatnya. Cara ini bisa membantu anak melihat apa yang dimaksud dengan praktik dokter.
Lakukan "survei". Jika ada waktu, bawa anak jalan-jalan ke tempat praktik dokter agar ia mengenal lokasinya terlebih dahulu. Bawa ke tempat pendaftaran, ruang tunggu, bahkan jika mungkin, ikut bicara dengan para perawat.
Jadualkan check-up. Jika merasa anak akan stres, sebaiknya lakukan check-up umum terlebih dulu. Dan sebelum harus mengalami situasi darurat, jadualkan kesehatan umum buat si kecil.
Usahakan selalu bersama anak. Perasaan takut ditinggalkan sering menjadi salah satu pemicu terbesar kegelisahan anak terhadap dokter. Dengan memberikan keyakinan kepada anak bahwa Anda akan selalu bersama dirinya, akan membantu mengurangi rasa gelisahnya.
Anak lebih mudah ekspresikan emosi. Penting membiarkan anak mengekspresikan perasaannya saat berkunjung ke dokter, misalnya perasaan takut, khawatir, dan lainnya. Ini sama pentingnya bagi Anda untuk selalu menjaga perilaku positif selama proses berlangsung. Sebab, anak sering memberi respons pada stres yang dirasakan orangtuanya. Maka, Anda harus tetap bersikap tenang, karena cara ini membantu anak melakukan hal yang sama.
Bersikap sabar. Anda harus mencoba bersikap lebih sabar, terutama terhadap anak selama kunjungan ke dokter. Mungkin saja ia bertingkah "aneh" karena gelisah, sehingga Anda perlu membantunya memproses emosi ini dan tidak menghukumnya.