“Orang dengan diabetes biasanya lebih cenderung menderita bisul berulang,” kata dokter spesialis kulit dan Kelamin RSAB Harapan Kita, Jakarta, dr Dharma SpKK.
Secara garis besar, menurut Dharma, terdapat tiga pemicu munculnya bisul, yaitu faktor kebersihan, daerah tropis, dan daya tahan tubuh yang lemah. Namun, umumnya, bisul muncul karena adanya kuman. Orang-orang yang tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang terserang bisul.
Itu membuat mereka yang tinggal di daerah permukiman padat, di daerah pengungsian dengan faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. “Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang mandi dan membersihkan badan, kuman tetap akan bersarang,” jelas dia.
Indonesia, menurut Dharma, secara geografis termasuk daerah tropis. Salah satu ciri dari daerah tropis adalah udaranya yang panas sehingga dengan mudah orang akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
Faktor pemicu bisul lainnya adalah menurunnya daya tahan tubuh karena kurang gizi atau menderita anemia. Biasanya faktor pemicu tidak muncul sendiri, beberapa kasus banyak yang muncul bersamaan atau sekaligus. “Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul,” kata dia.
Yang perlu diwaspadai, menurut Dharma, yakni bisul bisa menular. Kontak langsung bisul dengan kulit apalagi bila ada goresan meskipun kecil (mikro trauma) dapat menyebabkan kuman berpindah tempat. Tapi kalau tidak ada luka, kebersihannya terjaga dan daya tahan tubuh sedang bagus, tidak akan terjadi penularan.
Selain orang dewasa, bisul pun ternyata bisa menyerang bayi-bayi yang berusia hitungan minggu. Hal itu lebih banyak disebabkan oleh ketakutan orangtua untuk memandikan bayi-bayi mereka apalagi mengeramasinya. “Hal itu banyak ditemukan pada orangtua yang baru pertama memiliki bayi. Karena jarang dimandikan bayi lebih rentan terkena bisul,” tambah dia.