Terletak hampir berseberangan dengan Alfa Supermarket, Mie Aceh Bangladesh ini menempati warung lokasi kecil berdampingan dengan sebuah lembaga pendidikan. Warungnya kecil dengan 4 meja berkapasitas 4 orang. Terlihat beberapa pelanggan dengan wajah India dan Arab sedang menikmati makanannya. Kalau tidak salah masyrakat Aceh juga memiliki keterkaitan erat dengan suku-suku di Asia Timur, tidak salah juga mengapa makanan-makanan yang berasal dari Aceh memiliki campuran bumbu-bumbu yang juga terdapat pada masakan Asia Timur.
Saya memesan Mie Goreng dan Istri saya memesan Mie Rebus. Walaupun ada beberapa menu lain seperti nasi goreng, tetapi saya pikir mie menjadi representasi enak atau tidaknya makanan di sini. hehehe... Sedangkan untuk minum kami memesan es timun serut dan teh telor.
Ternyata saya salah pilih, Mie Gorengnya tidak seperti yang saya duga sebelumnya. Sedikit pedas dengan bumbu yang banyak, tapi tidak masalah, Mie Rebusnya sangat dashyat, campuran mie kuning yang kelihatannya home made dan kuah kare yang berwarna merah menyala dan panas, menjadikan mie ini penolak dingin di kala gerimis. Aromanya benar-benar melayu dengan kare yang sedikit pedas, klop. Sangat terasa segar karena bumbu-bumbu yang diberikan begitu melimpah dan diimbangi dengan kuah yang kental hemmm..... Timun serutnya juga tidak mengecewakan, apalagi teh telornya, walaupun menurut saya sedikit terlalu manis tetapi kandungan susu di dalam teh telor itu serta merta menghilangkan rasa pedas di mulut saya.
Untuk masalah harga memang bisa dibilang tidak murah, makanan yang disajikan berkisar antara 12-18 ribu rupiah, tetapi untuk anda penggemar kuliner, mie aceh khas bangladesh ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Iseng-iseng saya berjalan-jalan ke dekat dapur mie aceh ini, hehehe... ternyata benar, si Chef yang memasak semua masakan ini memang berasal dari Asia Timur karena wajah dan postur tubuhnya yang ke arab atau india atau mungkin memang asli Bangladesh?. Ah... Terserahlah... yang penting mienya benar-benar mantap.