Cuplik.Com - Sering timbul kegalauan dalam relung hati pasangan yang sedang menantikan malam pertamanya. Mampukah melakukannya dengan benar? Tidakkah kekasihku akan kesakitan? Serta, bagaimana bila tidak ada tanda-tanda keperawanan? Sebenarnya bagaimanakah melewati malam pertama ini tanpa adanya trauma psikis bahkan Anda berdua dapat menjadikannya suatu momen yang istimewa.
Setiap pasang kekasih tentu saja ingin malam pertamanya terlewatkan tanpa adanya hambatan antara lain hambatan fisik, dalam hal ini terkait dengan sempitnya introitus vagina karena belum adanya pengalaman seksual sebelumnya dan tidak jarang ditambah dengan adanya hymen yang masih utuh. Hambatan ini bisa diatasi dengan kesabaran. Untuk mempermudah penetrasi dan mengurangi rasa sakit yang kadang dirasakan, gunakan jeli pelumas atau anesthesia topical.
Hambatan kedua adalah hambatan psikologis. Rasa cemas, kuatir, takut, atau harapan-harapan yang tidak realistis seperti harus adanya darah pada malam pertama . Seharusnya perasaan - perasaan seperti ini tidak perlu ada, dan bila telah terlanjur ada lewatilah malam pertama sealami mungkin, tanpa ketergesa-gesaan.
Sebagai contoh Anda bisa mengawalinya dengan berjalan-jalan berdua atau sekedar mencari makan diluar, lalu lanjutkan dengan suasana yang penuh kehangatan sampai kembali berdua ke kamar dan menjadi satu daging. Lingkungan kadang juga menjadi faktor penghambat, misalnya ada banyak tamu yang berkunjung di rumah dimana malam pertama akan dilakukan, tentu hal ini sangat mengganggu privacy.
Honeymoon, diluar kota bisa menjadi solusi yang baik dari kondisi ini. Hambatan lain yang kadang bisa mengurangi kemampuan seseorang untuk mencapai orgasme pada malam pertama adalah hambatan spiritual, dalam hal ini pemahaman spiritual yang tidak tepat , misal menganggap hubungan seks sebagai suatu dosa.
Konsep semacam ini harus diperbaharui, seks dalam pernikahan bukan suatu dosa, tetapi anugrah dari Pencipta dan memberi kenikmatan yang amat indah sekaligus peluang untuk menjadi orang tua melalui proses prokreasi yang dikerjakanNya. Melalui seks pula Pencipta mengajarkan bagaimana suami-istri membangun suatu relasi yang akan semakin memperdalam hubungan cinta kasih mereka.