Di warung kucing ini yang dijual bukan aneka makanan untuk kucing ataupun hasil olahan dari kucing (hii...), tapi aneka makanan yang konon porsinya cukup untuk sekali makan bagi kucing.
Warung kucing ini lebih dulu terkenal di Solo dengan sebutan `hik`, karena dulu penjualnya menjajakan dagangan dengan pikulan sambil berseru `hik!`.
Sementara istilah warung kucing akrab di telinga mahasiswa Jogja terlebih setelah masa krismon tahun 1998. Biasanya penjaja hidangan ini berada di bawah terpal plastik berwarna biru atau oranye; ada tiga teko di gerobaknya dan aneka makanan di samping teko-teko itu. Di Jogja sendiri, saat ini penjualnya banyak berasal dari Klaten (Jawa Tengah).
Makanan yang dijual pun khas kucing alias cocok untuk porsi kucing meskipun yang menyantap manusia juga. Ada nasi bungkus yang kira-kira dapat disantap habis dengan 5 sendok saja, ada bacem tempe, tahu, kepala dan sayap ayam, sate usus ayam dan goreng-gorengan misalnya bakwan; tidak lupa kacang kulit dan krupuk.
Minuman spesialnya adalah teh panas, jeruk panas yang diseduh dengan air mendidih yang lama berada di atas anglo.Ada juga beberapa penjual yang menjajakan es tape atau wedang jahe.
Harga jual makanan di warung kucing ini relatif murah. Sego (nasi) kucing dijual dengan kisaran harga Rp.400-Rp.700 ,biasanya dilengkapi dengan sambal teri atau sejumput bihun. Makanan lain dijual paling mahal seharga 1500 rupiah. Karena murahnya tak jarang pembeli pemula terheran dengan jumlah yang harus dibayar.
Seperti pengalaman saya di tahun 2000 saat mentraktir teman-teman di salah satu warung kucing favorit di Jogja. 8 kepala, kami hanya bayar Rp 12.000! Bisa dibayangkan betapa murahnya...tapi jangan cari makanan yang memenuhi kategori organik atau bergizi tinggi, karena beberapa teman menyebut warung kucing ini sebagai `fast food Jawa`.
Saat ini di Jogja ada beberapa warung kucing favorit. Ada tiga tempat yang saya rekomendasikan untuk dicicipin. Yang pertama persis di sebelah utara stasiun Tugu, yang kedua di depan Pura Pakualam dan yang ketiga di Jl. Gejayan arah masuk percetakan Kanisius.
Jadi kalau ke Jogja, jangan lupa sempatkan diri untuk mampir ke salah satu warung kucing yang tersebar seantero Jogja. Tapi, biasanya warung kucing ini biasa beroperasi diatas jam 5 sore. Dan yang lebih asyik lagi, jika hari tidak hujan anda bisa kongkow-kongkow di sekitaran warung kucing itu hingga si warung tutup!