Sebagai negara tempat kelahiran peradaban pertama tertua di dunia, Mesir memang sangat mengandalkan sektor wisata budaya. Setiap jengkal tanah yang dipijak, seolah mengisahkan peristiwa sejarah tersendiri. Seakan-akan berjalan menelusuri sebuah museum raksasa yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah berbagai peradaban, mulai dari Mesir Kuno (Koptik), Firaun (Pharaos), Yunani (Hellenisme), Romawi hingga peradaban Islam.
Jalan-jalan ke Mesir, memang sangat menarik. Selain biayanya relatif murah, ketatnya aparat keamanan membuat nyaman para turis. Bisa dikatakan bahwa di setiap tikungan jalan, pasti ada aparat yang berjaga. Obyek wisata di Mesir, tidak hanya meliputi peninggalan peradaban kuno, tetapi juga meliputi wisata agama dimana kita dapat melihat peninggalan beberapa Nabi. Nabi Isa dan ibunya Maria, konon, pernah pergi ke Mesir saat dikejar-kejar Herod. Tempat persinggahan pertama mereka adalah di bawah pohon di daerah Mattaria, pinggir kota Kairo. Pohon itu kini dikenal dengan Pohon Bunda. Mereka juga pernah singgah di gua Dirunka. Kini, biara Al Adhra berdiri di depannya. Sedangkan persinggahan terakhir mereka adalah Biara el Muharraq, di Asyut, kini kota propinsi 380 km timur Kairo. Pada bulan-bulan tertentu ribuan peziarah datang ke tempat-tempat ini. Di kawasan semenanjung Sinai, terdapat juga Biara Katrin dan Bukit Musa. Selain untuk melihat tempat Nabi Musa menerima 10 perintah Allah, kita juga dapat melihat matahari terbit dan pemandangan indah Gurun Sinai. Di daerah ini juga kita bisa mengunjungi mata air Nabi Musa, tempat beliau mengetukkan tongkanya untuk mendapatkan air, seperti yang diceritakan dalam Alkitab. Tempat itu kini populer dengan sebutan Uyun Musa.
Di Kairo, wisatawan muslim dapat berziarah ke mesjid-mesjid bersejarah. Diantara mesjid kota Kairo yang sering dikunjungi para wisatawan adalah Mesjid Hussein yang didalamnya ada makam kepala sayyidina Hussein, cucu Rasulullah saw. Juga mesjid Sayyidah Zainab, Mesjid Sayyidah Aisyah, serta mesjid Imam Syafei.
Untuk mengunjungi lokasi-lokasi wisata di Mesir, Anda dapat menggunakan jasa travel-travel wisata yang jumlahnya sangat banyak. Di setiap ruas jalan sekitar kawasan Tahrir Square, pusat kota Kairo, Anda akan menemukan deretan kantor-kantor biro perjalanan. Mereka menyediakan paket-paket perjalanan wisata untuk semua rute wisata di Mesir, dari sekedar paket wisata perahu sungai Nil (Nile Cruiser) di kota Kairo, hingga obyek wisata Luxor. Untuk tujuan wisata sekitar kota Kairo, mereka menyediakan paket-paket wisata setiap hari. Harganya pun relatif murah.
Kota ini amat kaya dengan peninggalan sejarah Mesir dan sarat berbagai bangunan kuno. Penyair Yunani terkenal, Homerus menyebut kota ini dengan nama “kota seratus pintu”, karena banyaknya pilar-pilar di seluruh penjuru kota. Selanjutnya, nama tersebut terus berkembang hingga orang Arab menyebutnya Al Aqshar (istana-istana). Di kota ini, terdapat Kuil Luxor, yang dibangun oleh Amenhotep III, sekitar tahun 1400 SM. Pintu gerbangnya dijaga oleh dua patung Ramses berukuran raksasa dalam posisi duduk. Ada pula dua obelisk (tugu lancip), salah satunya masih berdiri megah, namun satu lagi ada di Concord Square, Paris, yang dibawa para tentara Perancis kala mereka menduduki Mesir. Dalam kuil ini, ada taman Ramses II yang dikitari oleh 32 tiang raksasa. Selain Kuil Luxor, ada juga Thariq Kibasy, yaitu jalan setapak antara Kuil Luxor dengan Kuil Karnak sepanjang 3 km. Diantara kedua tepian jalan itu terdapat patung-patung saling berhadapan, dengan tubuh singa dan berkepala kibasy (domba), sebagai simbol Raja Amon.
Jika Anda sudah puas dengan wisata sejarah dan ziarah, jangan lewatkan pasar khan khalili. Pusat perbelanjaan ini terletak di dekat masjid Hussein dan masjid al Azhar, kota kairo, merupakan pusat perbelanjaan tradisional yang menjual barang-barang antik. Kawasan peebelanjaan ini sangat luas, terdiri dari gedung-gedung tua dan toko-toko kecil di sepanjang jalan, dan lorong-lorong yang berkelok-kelok. Di lokasi tersebut dapat di temui barang-barang antik khas Mesir, hasil kerajinan tangan dan kuulit, kuningan, tembaga, tenun, ukiran ala blaster, papyrus, kursi unta dan berbagai macam perhiasan seperti batu permata, batu cincin, emas dan perak.Papyrus adalah sebuah kertas yang terbuat dari rumput-rumput Nil, berfungsi sebagai media komunikasi semenjak zaman Mesir Kuno. Hingga kini kertas papyrus masih digunakan sebagai dasar lukisan atau kaligrafi. Benda yang biasa di jadikan kenang-kenangan khas Mesir ini, di jual dengan harga beragam. Barang-barang souveniir lainnya pun di jual dengan relatif murah. Ukiran-ukiran piring kuningan, bergambar Firaun. Jika Anda pandai menawar atau basa-basi memuji sang pedagang maka Anda bisa mendapatkan harga lebih murah, hal ini tidak terlepas dari watak umum orang Mesir yang suka di puji.
Pasar Khan Khalili sangat kental dengan corak budaya Timur Tengah. Selain berisi komplek pertokoan, pasar Khan Khalili juga meyediakan kafe-kafe minuman. Para wisatawan dapat menikmati syisya (cara merokok khas mesir yang dihisap melalui pipa yang disambungkan ke dalam tabung kaca berisi air). Aroma rokoknya bermacam-macam, mulai dari rasa tawar, mint, atau rasa buah-buahan. Di pasar ini juga, para wisatawan dapat menimkmati berbagai makanan khas Timur Tengah.
Mmmm…bisa di bayangkan indahnya menghabiskan liburan di tanah Mesir, banyak tempat yang menyimpan sejarah juga keajaiban dunia. Bergegaslah tentukan jadwal untuk melakukan perjalanan wisata ke Mesir, berjuta pesona alam yang akan membuat Anda berdecak kagum.