Cuplik.Com - Racikan nasi megono dari Pekalongan ini benar-benar menumpas semua rasa kangen. Nangka muda cincangnya diberi bumbu urap yang pedas gurih, disanding dengan sambal tauco yang sedap dan terik tempe yang berbalut santan mlekoh. Disuap dengan nasi hangat, hmm... benar-benar sedap dan miroso!
Jangan membayangkan makan di warung makan yang nyaman, warung bu Asma ini justru sangat sederhana. Namun, kelezatan nasi megononya bisa bikin lidah ketagihan! Demi seporsi nasi megono inilah kami menyambangi warung yang ada di sudut Masjid As-Shalihin di jalan raya Condet.
Tampilan warung ini mirip warteg biasa, bahkan kalau tidak cermat bisa-bisa terlewatkan saking mungilnya. Di depan warung dipasang spanduk bertulisan 'WR Sewun Spesial Nasi Megono Komplet, Lontong Kare Ayam, Lontong Glabet' dan di bagian bawah dituliskan sejumlah nama makanan dalam menu.
Ibu Asma, pemilik warung, seorang keturunan Arab yang lama di Pekalongan, berdiri di depan lemari kaca. Di berbagai baskom sudah dipajang aneka lauk. Aroma wangi santan tercium lamat-lamat, gurih menggoda! Kami juga bingung menentukan lauk-pauk yang terlihat sangat menggiurkan!
Seporsi nasi megono dan seporsi lontong kare pun kami pesan. Agar rasa Jawanya makin matap, teh poci gula batupun kami pilih sebagai minuman penghangat. Buat nasi megono sengaja kami memilih lauk empal dan bukan ayam goreng karena sudah lama tak mencicipi rasa gurih manis empal Jawa.
Seperti lazimnya warung, nasi megono disajikan di piring cekung sederhana. Nasi dikelilingi oleh lauk, urap nangka muda, terik tahu tempe, sambal tauco, empal kelem dna beberapa iris timun. Yang kami cicip pertama kali tentulah si urap megono.
Nangka muda (jenis yang merah) dicincang halus dengan balutan bumbu kelapa yang pedas gurih. Aroma bawang dan gigitan cabainya sungguh terasa sedap. Terik tahu dan tempenya juga tampil ‘mlekoh’. Inilah sayur sederhana, tempe dna tahu dimasak dengan bumbu abwang kemiri dan santan kental. Santan yang kental berminyak melumuri potongan tempe dan tahu.
Makin dahsyat lagi saat disatukan dengan sambal tauco. Ya, sambal yang berupa irisan cabai hijau dan merah yang ditumis dengan tauco Pekalongan yang gurih wangi, benar-benar sedap. Tak beda jauh dengan daging berbumbu kelem, yang merah dengan sapuan santan kental yang merata. Empuk, gurih, sedikit manis! Kesedapan bumbunya makin terasa enak saat disuap dengan nasi hangat plus sambal tauco yang mengigit.
Lontong Kare Ayam, tampil dalam kesederhanaan yang sama. Kare yang ditulis dengan hurup 'e' ini menunjukkan bahwa kare ini merupakan kari Jawa bukan kari Sumatra. Karena itu kuah santannya kuning dengan semburat minyak kemerahan. Potongan lontong disiram dengan kare ayam dan ditaburi bawang merah goreng. Bumbu karenya terasa ringan, tidak segarang kari Sumatra, aroma rempah dan bawang putihnya sangat halus diselingi rasa pedas cabai. Sungguh gurih sedap rasanya!
Rasa gurih pun kami bilas dengan teh poci yang disajikan di poci tanah liat plus gula batu. Rasa sepet, legit dan aroma wangi teh Tegal ini menjadi pembilas yang pas buat sajian serba gurih pedas. Sebagai pencuci mulut, sepotong roti kamir yang legit pun menjadi ending yang cantik. Adonan kue yang mirip pukis dengan rasa manis yang sedang inipun akhirnya licin tandas seiring dengan tetesan terakhir teh poci yang nasgitel . Hmm... benar-benar santapan yang penuh kenikmatan!
Di warung Sewun ini masih ada sejumlah makanan yang bakal kami cicipi jika singgah kembali. Roti maryam, kari kambing, soto Pekalongan, lontong glabet, nasi kebuli (yang juga terkenal) dan tentu saja berbagai kue yang legit enak.
Kehadiran warung Sewun, yang diberi nama persis nama kota di Yaman ini kembali menunjukkan sebuah 'fusion food' Arab Jawa yang sedap dan unik. Makanan khas Pekalongan pun di tangan ibu Maryam tampil prima. Bahkan disanding dengan menu a la Arab yang juga tak kalah enak!
Harga yang ditawarkan oleh bu Asma juga tak mahal, harga warung kaki lima. Seporsi nasi megono komplit Rp 12.000,00, lontong kare ayam Rp 10.000,00 dan the poci gula batu Rp 3000,00. Di hari-hari biasa warung buka jam 08.00 sampai sekitar jam 17.00. Namun di bulan puasa, warung ini buka dari jam 14.00 sampai habis.