Rabu, 12 Februari 2025

Banyak Manfaat untuk si Kecil dalam Permain Peran

Banyak Manfaat untuk si Kecil dalam Permain Peran

GAYA HIDUP
3 Oktober 2009, 12:00 WIB
Cuplik.Com - ANAK-anak tumbuh dengan meniru. Apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan dapat dituangkan dalam permainan peran. Ternyata banyak manfaat dari bermain peran tersebut, apa saja manfaatnya?

Bagi Anda para orangtua yang memiliki putra-putri kecil di rumah, bermain peran (role play) atau disebut juga main "pura-pura" mungkin sudah menjadi kegiatan harian. Saat tengah bermain, tak jarang terdengar celoteh riang anak-anak, "Ayo kita main pasar-pasaran. Aku jadi pedagang, kamu jadi pembelinya. Belinya pakai daun aja ya!".

Jean Piaget (1896-1980), seorang psikolog asal Swiss, mengungkapkan bahwa anak umumnya mulai mengembangkan kemampuan simboliknya pada usia 2-7 tahun.

Nah, bermain peran ini juga terkait simbolisasi sehingga disebut juga main simbolik. Dalam hal ini, anak bermain dengan benda (ataupun temannya) untuk membantu menghadirkan konsep yang mereka miliki. Pada level ini, anak diasah kemampuan berpikir dan mengingat.

Misalnya, manakala hendak memainkan peran sebagai pedagang, maka ia harus "memanggil ulang" (recall) ingatannya tentang seperti apa tampilan fisik pedagang yang pernah ditemuinya di pasar, bagaimana gerak-gerik dan cara si pedagang menawarkan dagangannya.

Dengan demikian, fungsi bermain peran menunjukkan kemampuan berpikir anak yang lebih tinggi. Sebab, anak mampu menahan pengalaman yang didapatnya melalui pancaindra dan menampilkannya kembali dalam bentuk perilaku berpura-pura.

Main peran membolehkan anak memproyeksikan diri ke masa depan, menciptakan kembali masa lalu, dan mengembangkan keterampilan khayalan. Secara alamiah, anak-anak memang tertarik bermain peran.Bahkan, tanpa diajari pun mereka dapat melakukan dengan sendirinya. Kemungkinan bersumber dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan.

Sebagai contoh, anak wanita usia 2 tahun biasanya memulai bermain peran dengan pura-pura menjadi seorang ibu, karena selama ini ibunyalah yang mengasuhnya dan paling dekat dengannya.

"Setelah anak mulai masuk sekolah, mereka mungkin akan memerankan seorang guru. Atau, kalau terbiasa menonton televisi di rumah, bisa jadi apa yang ditonton itulah yang akan ditiru," kata psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Fabiola Priscilla Setiawan Mpsi,atau yang akrab disapa Feby.

Pada masa kini, anak-anak tampaknya memang sulit terhindar dari pengaruh televisi. Terkait bermain peran, tayangan televisi amat berpotensi memengaruhi fantasi dan imajinasi anak. Padahal, dua hal tersebut juga tak terpisahkan dalam bermain peran.

Ambil contoh pengalaman Ifa (bukan nama sebenarnya).Ibu muda ini cukup heran melihat gadis ciliknya yang baru berusia 5 tahun sangat suka berimajinasi dan mudah terinspirasi oleh sesuatu,terlebih tayangan televisi yang dilihatnya.

"Misalnya sehabis menonton Dancing Princess, sambil menarinari dia berteriak: Akulah Dancing Princess! Atau pernah juga dia berakting seperti musketeer yang akan menyelamatkan adiknya yang masih bayi," tutur wanita berkulit putih itu.

Lain lagi pengalaman Nia Dinata. Sutradara muda berbakat ini mengaku tak pernah melarang anaknya bermain peran. Bahkan, bermain peran menurutnya penting agar anak dapat mengekspresikan semua imajinasinya. Nia pun lantas menceritakan pengalaman Gibran, anaknya yang kini berusia 8 tahun.

Dikisahkan bahwa sang anak di rumah memiliki anjing kesayangan yang kerap dipanggil Snowy. Berawal dari kebiasaan menonton tayangan Animal Planet di televisi, tak jarang putra keduanya itu bermain peran sebagai pelatih anjing. Suatu saat, Gibran yang kala itu berusia 7 tahun bahkan merekam aksinya bersama Snowy dengan handycam di rumah. Setelah diedit, hasilnya lantas diikutsertakan dalam kompetisi film dokumentasi anak.

"Hasilnya lumayan lucu juga. Semua berawal dari sekadar menonton, bermain peran, dan mendokumentasikannya dengan handycam sederhana.Walaupun tidak menang, ada kebanggaan tersendiri saat melihat karyanya ditonton banyak orang,"kenang alumnus Elizabethtown College Pennsylvania itu.

Berperan sebagai ibu dari 2 anak laki-laki, Nia paling sering melihat buah hatinya bermain peran sebagai pembalap mobil yang tengah berlomba lantas mobilnya terbalik misalnya. Semuanya tak masalah asalkan hanya pura-pura. Soal tayangan film atau televisi, sutradara film Arisan itu melarang kedua jagoannya menonton sinetron ataupun film berbau horor.

Menurut Nia, kebiasaan anak bisa dipupuk sejak kecil. Hasil karya mereka merupakan cerminan apa yang dilihat sehari-hari. Ambil contoh pengalaman Nia saat menggelar kompetisi film pendek anak. Tak sedikit anak yang membuat karya berdasarkan plot yang ditonton di sinetron.Padahal, tayangan sinetron acap kali dipenuhi intrik dan konflik.

"Dari sekitar 30 film pendek yang kami terima, hanya 9 yang layak. Sisanya merupakan refleksi dari apa yang ditonton anak dan cukup menyedihkan, misalnya anak SD berantem rebutan pacar. Kalau anak saya (Gibran) kebetulan tidak menonton sinetron, jadi dia membuat karya yang sama sekali tidak ada konfliknya. Murni dari apa yang dicintai, yaitu anjingnya," beber pendiri Kalyana Shira Film itu.

Pengaruh lingkungan, terutama anggota keluarga tempat anak tumbuh ternyata juga berperan dalam tema bermain peran dari anak-anak. Hal ini dikemukakan artis sekaligus penyanyi yang tengah menanti kelahiran anak keempatnya, Shelomita. Menurut Mita, sapaan akrabnya, si sulung Fattah (8 tahun) sejak umur 5 tahun sudah senang merekam aksi adiknya dengan handycam.

"Fokusnya ke bola karena bapak dan pamannya semuanya penggila sepak bola. Kadang-kadang si kakak menyuruh adiknya ngerap. Kalau dua anak saya yang perempuan, bermain perannya genit-genit," ucapnya seraya tergelak.

Penulis : Risti Ulul Azmi
Editor : Risti Ulul Azmi

Tag :

CURHAT RAKYAT

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128