Jum'at, 10 Januari 2025
Dalam truk itu terlihat beberapa kostum tergantung rapi. Kostum-kostum tersebut dibungkus dengan plastik transparan. Sedangkan di depan truk tampak kru bule merapikan salah satu kostum dengan mesin jahit. Selain mesin jahit, di truk itu juga terdapat kelengkapan lain seperti mesin cuci, mesin pengering pakaian, dan meja setrika.
Pekan lalu tersiar kabar bahwa warga Bentuyung, Ubud, minta dibayar (uang kompensasi) ratusan juta rupiah akibat syuting film Eat, Pray, Love dimajukan sehari dari jadwal semula. Namun, diduga hal tersebut terjadi karena ulah provokator.
Penggarapan film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia sangat detail. Sejumlah kostum Julia pun harus dicuci terlebih dulu dengan air teh.
Untuk apa? ”Dicuci pakai teh biar kelihatan natural serta sedikit cokelat, karena beberapa bajunya masih baru,” ujar salah satu kru film.
Selain di Bali, lokasi syuting film ini sebelumnya di Roma (Italia), New York (AS), dan Cherrapunjiin (India). Film ini mulai dikerjakan pada Juli 2009 dan dijadwalkan mulai ditayangkan di bioskop-bioskop di Amerika Serikat tahun 2011. Yang menggarap film ini adalah aktor Brad Pitt, selaku pemilik perusahaan film Plan B.
Film Eat, Pray, Love membutuhkan banyak pemain figuran. Seleksi untuk mencari figuran dan pemain latar telah dilakukan beberapa waktu lalu. Casting pemain lokal ini digelar selama dua hari di Hotel Sanur Agung, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Rupanya, keterlibatan Julia Roberts dalam film ini menarik minat ratusan orang untuk terlibat di dalamnya. Mereka berebut menjadi figuran dalam film yang berlatar kawasan wisata Ubud tersebut.
Menurut Inneke, Casting Director Assistant, film ini membutuhkan puluhan pemain figuran dan ratusan pemain latar. Kami butuh pemain figuran dan pemain latar pria dan wanita usia 17-50 tahun, anak-anak berusia usia 4-12 tahun, dan ibu beserta bayinya yang usianya berkisar 9 bulan sampai satu tahun,” ujarnya.
Salah satu sosok figuran yang sulit ditemukan adalah untuk peran orangtua (dukun). Karakter ini harus diperankan seorang kakek berusia minimal 70 tahun yang mampu berbahasa Inggris dan mampu membaca skrip.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dr Ida Bagus Sedhawa pekan lalau mengatakan, film Eat, Pray, Love akan mengambil lokasi syuting di beberapa tempat, seperti Jimbaran, Sanur, Candidasa, dan perkampungan seniman Ubud.
Kedatangan Julia untuk syuting di Bentuyung ternyata tidak membuat warga sekitar berbondong-bondong menyaksikkan aksi bintang Hollywood itu.
Pihak produser memang dari awal sudah berkoordinasi untuk membuat lokasi syuting steril, sehingga penjagaannya berlapis, ada tiga ring pengamanan. Sekitar 500 meter dari lokasi, beberapa petugas keamanan memblokir jalan masuk.
Hanya terlihat beberapa warga sekitar yang duduk-duduk di luar arena syuting. Namun hal itu terjadi karena kebetulan masih dalam suasana Galungan. ”Warga sekitar sudah sering kedatangan turis asing, jadi mereka enggak heran melihat bule wara-wari di sekitar rumah mereka,” ujar Dewo Pariatna, Lurah Bentuyung.
