Bahkan, menurut Senior Vice President Wholesale Product Management Group Bank Mandiri C Paul Tehusijarana, ke depan pemberian fasilitas SOPP internet banking ini mendorong pengusaha nonnasabah Mandiri menjadi nasabah. Selain juga awal upaya ekspansi kredit lain, misalnya pengembangan SPBU yang terintegrasi dengan café, mini market maupun jasa laundry.
“Tren kawasan SPBU kini sudah mulai berkembang tidak sekadar menjadi tempat pengisian bahan bakar, tapi sekaligus menjadi tempat istirahat dan makan, bahkan belanja,” ujar Paul, usai Business Gathering bersama 300 pengusaha SPBU dan nonSPBU di Surabaya, Kamis (22/10).
Selain Bank Mandiri, BCA sebelumnya juga melakukan langkah serupa. Transaksi online via internet banking ini sekaligus didorong untuk menekan biaya transaksi dan menggenjot pendapatan nonbunga.
“Pengusaha SPBU juga mendapat keuntungan ganda dengan sistem online internet banking ini, mereka tetap bisa melakukan pembayaran BBM kepada Pertamina di hari-hari libur,” katanya.
Paul menyebutkan, saat ini Bank Mandiri mengelola dana penjualan BBM Pertamina ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sekitar Rp 230 miliar per hari. Jumlah itu merupakan 60-70 persen dari total transaksi Pertamina dengan SPBU secara nasional. Sisanya dilayani bank lainnya. “Dari pengelolaan dana mengendap itu, fee based income yang didapat Rp 250-300 juta setiap bulan,” katanya.
Selain memberikan layanan tersebut, Bank Mandiri juga menyediakan kredit talangan bagi pengusaha SPBU untuk penebusan DO saat hari libur. Kebutuhan kredit talangan untuk setiap SPBU di kisaran Rp 100-300 juta per rekening. Pelunasan kredit talangan ini biasanya dalam jangka 2-3 hari saja.