Dokter gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Rini Sekartini SpFK (K) mengatakan bahwa dengan memberikan anak menu sarapan sehat dengan kandungan gizi lengkap, itu menjadi salah satu cara membuat anak cerdas.
"Mereka yang sarapan biasanya memiliki kemampuan kognitif yang baik. Sarapan bisa membantu konsentrasi anak saat menerima pelajaran di sekolah, sehingga menjadikan anak lebih berkualitas," tuturnya dalam acara Nestle Breakfast Cereal Koko Krunch dengan tema "Gandum Utuh Baik Untuk Sarapan" di Gran Melia, pekan lalu.
Menjadikan anak yang berkualitas, tidak hanya didapatkan dari pola asuh, tetapi juga melalui asupan yang dikonsumsi. Rini menyarankan, agar sejak kecil, anakanak dibiasakan untuk sarapan dan orangtua wajib mengenalkan anak pada pola makan sehat serta tata cara makan yang baik.
"Anak-anak yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah cenderung meningkat keinginan frekuensi jajan atau ngemil. Biasanya, jajanan mengandung lemak tinggi dan itu tidak baik untuk perkembangannya," ucap Rini.
Selanjutnya, pakar nutrisi Nilani Sritharan yang telah melakukan beberapa penelitian perkembangan ilmu gizi di Eropa mengatakan bahwa kebiasaan melakukan sarapan sangat penting bagi anak. Artinya, membiasakan mereka untuk tidak jajan di luar rumah.
Dia juga menyarankan untuk mengonsumsi sarapan dengan makanan Bergizi, misalnya biji gandum utuh yang memiliki karbohidrat kompleks dan serat. Karbohidrat kompleks dalam makanan yang mengandung serat gandum memberikan bahan bakar yang cukup untuk tubuh dan membantu mendukung kinerja belajar anak di sekolah dan kegiatan lainnya.
"Karena itu, kami merekomendasikan gandum utuh sebagai salah satu alternatif sarapan pagi yang baik dan bernutrisi bagi anak," ujar Nilani Memang, nutrisi mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan generasi bangsa yang sehat dan kuat.
Nilani juga menambahkan, sarapan pagi penting untuk kebutuhan nutrisi keluarga, dan mereka yang sarapan biasanya memiliki kemampuan kognitif yang baik.
"Manfaat lain dari kebiasaan sarapan adalah mereka memiliki gaya hidup yang sehat," tandasnya di acara yang sama.
Selanjutnya, papar Nilani, kelebihan lain gandum utuh seperti sereal gandum dapat membantu menjaga berat tubuh yang stabil.
"Banyak persepsi yang salah menyebutkan tentang sarapan sereal, seperti banyak orang yang mengira bahwa sereal mengandung gula yang tinggi, padahal sebenarnya sarapan sereal mengandung gula yang lebih rendah dibandingkan pilihan menu sarapan lainnya," jelasnya.
Ada pula yang menyebutkan bahwa sarapan sereal bisa menyebabkan kegemukan, padahal itu salah, dan pandangan di atas hanyalah satu dari beberapa pandangan yang telah dikoreksi dengan berbagai fakta yang diperoleh dari penelitian dan studi, dan informasi tersebut dibagikan kepada masyarakat, keluarga dan ahli nutrisi Indonesia.
"Sarapan justru bisa membuat seseorang lebih mengelola pola makannya sehingga bisa membuatnya kurus dan menghindari kegemukan," ungkapnya.
Nilani juga mengatakan waktu yang paling pas untuk sarapan adalah 10 menit. "Di Indonesia, sarapan mempunyai peran sebagai asupan hampir setengah kebutuhan kalori per harinya, yaitu 30 persen kalori. Itulah sebabnya mengapa seseorang terutama anak-anak membutuhkan sarapan," tandasnya.
Sementara itu, Pusat Riset dan Pengembangan Nestle di Swiss telah berhasil menerapkan teknologi yang mampu memproses Gandum Utuh (Whole Grain) yang lebih kaya nutrisi, sebagai bahan utama Sereal Sarapan Nestlé Koko Krunch tanpa mengurangi kelezatan dan teksturnya.
"Gandum utuh yang terkandung dalam koko krunch mengandung karbohidrat kompleks, serat dan protein yang membantu memberikan bahan bakar yang cukup untuk tubuh, sehingga sarapan sehat akan membantu anak memiliki cukup energi untuk mendukung kegiatan dan prestasi belajar anak di sekolah," ujar Country Business Manager breakfast Cereal Nestle Indonesia Jose Oscar Yu.