Jum'at, 31 Januari 2025

Ancaman Bagi Pelajar Gaza

Ancaman Bagi Pelajar Gaza

LUAR NEGERI
2 November 2009, 11:01 WIB
Cuplik.Com - YERUSALEM - Bagi Berlanty Azzam, perjalanan dua jam dari Bethlehem menuju Ramallah Rabu (28/10) lalu merupakan awal bergulirnya babak baru dalam kehidupan gadis berusia 21 tahun ini.

Azzam, mahasiswa senior jurusan bisnis di Bethlehem University, dipanggil untuk wawancara kerja di kawasan Tepi Barat. Gadis ini berharap, setelah lulus kuliah Desember mendatang, ia dapat segera bekerja sebagai staf pemasaran di perusahaan tersebut.

Gadis itu memang berhasil ke Ramallah. Namun, dalam perjalanan pulang ke Bethlehem, kendaraan yang ia tumpangi diberhentikan tentara Israel. Rupanya ada pemeriksaan identitas.

Ketika tiba pada gilirannya, Azzam menunjukkan kartu identitas kepada tentara Israel. Tapi, kalimat yang didengar Azzam dari tentara Israel itu kontan membuatnya terkejut. Tentara Israel menyatakan bahwa Azzam tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan, atau dengan kata lain, Azzam tidak diizinkan pergi dari lokasi pemeriksaan.

Dalam sebuah wawancara, Azzam mengisahkan kelanjutan proses pemeriksaan tersebut. Ia mengingat, para tentara Israel menutup matanya dengan kain, memborgol tangannya, serta memasukkannya ke sebuah kendaraan militer.

"Aku benar-benar tidak punya ide atas apa yang akan mereka lakukan padaku atau akan ke manakah mereka membawa aku," imbuhnya.

Azzam lantas dipindahkan dari kawasan Tepi Barat menuju ke Jalur Gaza. Apa yang menimpa dirinya Rabu (28/10) silam dikenang Azzam sebagai pengalaman yang serbamenakutkan dan tidak berperikemanusiaan. Kisah Azzam mendapat tanggapan dari Israel. Pihak militer Israel mengeluarkan pernyataan bahwa Azzam tinggal secara ilegal di Tepi Barat dan hanya memegang surat izin tinggal sementara.

Dalam surat izin tinggal disebutkan bahwa Azzam diperkenankan tinggal di Yerusalem hanya untuk beberapa hari pada Agustus 2005. Gadis ini menghabiskan masa kecil di Gaza. Empat tahun lalu, Azzam meninggalkan rumah setelah menerima surat izin bepergian ke Tepi Barat. Azzam menyadari bahwa surat yang dikeluarkan Pemerintah Israel ini sifatnya sementara. Azzam memutuskan tetap tinggal di Tepi Barat karena menurutnya hanya di tempat inilah ia memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

Azzam sudah menduga kejadian yang dialaminya itu dapat menimpa dirinya kapan saja. Gadis ini mengaku takut jika peristiwa pemeriksaan dan deportasi paksa terulang kembali. Kejadian yang menimpa Azzam merupakan salah satu bagian upaya Israel menyingkirkan kelompok pejuang Hamas, Palestina.

Akhir-akhir ini, Israel semakin mengencangkan peraturan dan larangan bagi warga Palestina yang banyak menghuni kawasan pinggir pantai. Larangan juga dikeluarkan bagi penduduk Jalur Gaza yang diterima di berbagai universitas di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Para akademisi di Bethlehem University menyatakan keprihatinan atas kasus yang menimpa Azzam. Mereka cemas jika kasus Azzam nantinya akan melanda mahasiswa lain yang berasal dari Gaza. "Ini (kasus Azzam) bukan semata-mata masalah politik. Ini menyangkut kehidupan seorang wanita muda yang ingin meraih impiannya lewat pendidikan perguruan tinggi," ungkap pejabat Bethlehem University Frater Jack Curran.

Sejak Hamas menguasai Jalur Gaza, Israel memblokade wilayah tersebut dan menghalangi akses warganya untuk keluar atau masuk. Setelah agresi Israel pada awal tahun ini, rezim Zionis semakin mengetatkan blokade, baik itu untuk bahan makanan, bahan bangunan, atau pun akses warga Gaza untuk mendapatkan pendidikan di luar wilayah tersebut.

Penulis : Risti Ulul Azmi
Editor : Risti Ulul Azmi

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah