Cuplik.Com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk pembebasan lahan, guna memenuhi persyaratan Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon dan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
Menurut Kepala Bappeda Jabar Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, alokasi dana tersebut sudah masuk dalam prioritas plafon anggaran APBD 2010. "Dari komunikasi kami dengan DPRD Jabar, sepanjang itu niat baik, programnya juga baik, dewan tidak pernah menolak apalagi mempersulit," katanya sebelum melakukan peninjauan lapangan calon lokasi tanah yang akan dibebaskan bagi pengembangan kampus Unswagati, Jumat (13/11).
Deny berharap, biaya sesungguhnya dari pembebasan lahan sekitar 60 ha di dua daerah tersebut tidak sampai memakan dana sebesar itu. Dikatakan Deny, harga tanah itu ada tiga kelompok yakni harga nilai jual objek pajak (NJOP), harga pasar dan harga konsultan.
"Alokasi anggaran yang saat ini sedang diproses di DPRD Jabar itu kan hanya perhitungan kasar kami, karena sampai saat ini belum ada biaya pasti untuk kebutuhan itu," jelasnya.
Menyinggung penilaian pengamat pendidikan yang menilai perubahan status perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) logika yang aneh, Deny menyatakan, tidak sependapat.
Menurut Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ITB ini menyatakan, PTN memiliki kualifikasi jaminan kualitas yang ketat. Apalagi ke depan semua perguruan tinggi bakal menjadi bahan hukum pendidikan (BHP).
"Kalau PTN memiliki standar jaminan kualitas. Kalau dosen kurang, ditambah, kalau kurang pinter disekolahkan. Atau kalau kurikulum kurang distandarkan. Nah, untuk mempercepat proses menuju kesana, akan lebih baik bersama negara," katanya.
Selain itu, PTN bisa menjadi penghela roda pembangunan. "Kalau ada PTN di Cirebon, orang-orang dari Cirebon yang ingin kuliah di PTN kan tidak perlu ke Bandung, atau Bogor atau tempat lainnya," jelasnya.
Sementara itu Sekda Jabar Lex Laksamana pada kesempatan menyatakan, kalau melihat semua kesiapan dan persyaratannya, perubahan status Unswagati menjadi PTN sudah sudah 99%. "Kalau melihat kesiapan Unswagati, perubahan status itu sudah 99% di tangan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin Zarkasyi menyatakan, kalau melihat rasio jumlah pendudukan Jabar, keberadaan PTN di Jabar masih sangat kurang. "Padahal di Provisi lain yang jumlah penduduknya 2 juta atau 1 juta sudah ada PTN, sementara Jabar dengan 42 juta jiwa penduduknya, PTN hanya enam saja," katanya.
Sedangkan Rektor Unswagati Dr. H. Djakaria Machmud, S.E., S.H. pada kesempatan ekspose, menyatakan, dukungan untuk menjadi PTN bukan hanya datang dari hampir seluruh komponen masyarakat di wilayah Cirebon, tetapi Kopertis bahkan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas menegaskan, begitu syarat kesiapan lahan minimal 30 ha dipenuhi, sudah langsung disetujui.
"Calon lokasi yang dana pembebasan lahannya akan disediakan Pemprov sudah ada, tinggal ditinjau saja," kata Djakaria.