“Apa yang kita lakukan untuk TKI ini masih belum terlambat. Kalau saja Pak Jumhur Hidayat datang 2-3 tahun lalu, mungkin kondisinya tidak separah ini. Anggap saja ini starting point untuk perbaikan-perbaikan terhadap pelayanan kepada para pahlawan devisa kita,” ujar Apriyanto.
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Indramayu saat menyambut kehadiran kunjungan Safari Ramadhan Ketua BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, di kantor Bupati Indramayu, Kamis (11/9).
Selain Kepala Bappeda yang hadir mewakili Bupati Indramayu, pejabat pemda yang ikut menyambut rombongan Safari Ramadhan “Menyapa TKI” BNP2TKI di hari ketiga itu, antara lain Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan Iwa Sungkawa, Kepala Disnakertrans Iwan, dan Kepala Dinas Sosial dan Kependudukan Cecep Suryana.
Sedang dari BNP2TKI selain Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, juga hadir Rachyoel Sigar, Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan, Kasubdit Pelayanan Kesehatan dr Elia Rosalina, MARS, MS, dan sekitar 40 anggota rombongan Safari Ramadhan “Menyapa TKI”.
Data resmi Disnakertrans Kabupaten Indramayu menunjukkan, bahwa dari 31 kecamatan yang ada, 90 persen TKI yang bekerja ke luar negeri tidak terdaftar di kantor Disnakertrans Indramayu.
Kepala BNP2TKI mengatakan bahwa jasa pahlawan devisa kepada bangsa ini begitu besar. Namun, pelayanan pemerintah baik pusat maupun daerah masih belum optimal dan harus ditingkatkan. Mengutip harapan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Jumhur mengatakan bahwa pelayanan TKI itu tidak hanya harus bagus tapi harus sangat bagus.
Ditambahkannya, idealnya memang antara pusat dan daerah memiliki sistem informasi secara online antar instansi terkait agar bisa meminimalisir masalah, seperti pemalsuan dokumen baik Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK) yang marak terjadi di Indramayu.
TKI Skill
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengungkapkan, keinginan bekerja sebagai TKI formal bagi tenaga kerja wanita di Indramayu ternyata cukup tinggi. Meski rata-rata pendidikan mereka lulusan Sekolah Dasar, ternyata beberapa di antara mereka diterima bekerja di pabrik-pabrik di negeri Jiran, Malaysia.
“Kalau ada yang mau kerja di pabrik di Malaysia, saya akan carikan pekerjaan yang aman dan pendapatannya lebih baik daripada bekerja di rumah tangga,” ungkap Jumhur.
Namun ia mengharapkan para calon TKI atau mantan TKI asal Indramayu yang ingin bekerja di luar negeri, agar mengurus dokumen yang diperlukan di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) di kabupten Indramayu secara resmi, tidak lagi melalui calo.